Bekasi, (Antaranews Bogor) - Kepala Bidang Pendataan dan Pengembangan pada Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Ratim, menilai program bank sampah efektif mendongkrak pendapatan masyarakat perkotaan.

"Dengan adanya bank sampah diharapkan�warga dapat berperan langsung meminimalisir volume sampah sekaligus menambah pendapatan ekonomi keluarga," katanya di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, keberadaan bank sampah di wilayah setempat mendorong masyarakat untuk memilah sendiri sampah yang memiliki nilai ekonomis.

Sampah tersebut seperti plastik bekas, kardus, kaleng, serta sampah lainnya yang dapat didaur ulang menjadi pupuk organik.

Sebagai contoh, kata dia, operasional bank sampah yang saat ini berjalan efektif di RW 02 Kelurahan Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat.

"Dalam sebulan terakhir, bank sampah ini dapat memperoleh pendapatan hingga Rp3 juta rupiah dari hasil pengolahan sampah yang dijual kepada pemerintah daerah," katanya.

Keberadaan bank sampah di tengah kota metropolitan ini diharapkan mampu menjadi solusi persampahan yang pada akhirnya dapat mengurangi beban tempat pembuangan akhir sampah di Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang.

Menurut dia, Pemkot Bekasi�pada 2014 telah menargetkan terbentuknya 120 bank sampah yang tersebar di 12 kecamatan setempat.

"Dari 81 bank sampah yang terealisasi saat ini, sebanyak 56 kelompok sudah berjalan mandiri," katanya.

Pihaknya juga terus memberikan bantuan kepada masing-masing pengelola bank sampah berupa mesin daur ulang dan fasilitas lainnya.

"Bantuannya bisa berupa bibit pohon, mesin pencacah, baktor, hingga truk sampah," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014