Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menjaga ketersediaan pangan sebagai antisipasi dampak wabah COVID-19 sekaligus menjamin persediaan menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog, antisipasi lonjakan permintaan pangan menjelang Ramadhan maupun lebaran di tengah wabah virus corona," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, biasanya menjelang Ramadhan permintaan berbagai macam barang khususnya pangan ada lonjakan, tetapi akan menurun pada minggu kedua dan ketiga, kemudian naik lagi pada minggu ke empat bulan suci umat Islam ini karena mendekati perayaan Idul Fitri.

Baca juga: Stok pangan di Kota Sukabumi cukup hingga Idul Fitri 1441 H

Maka dari itu, pihaknya melakukan antisipasi sejak dini dengan menggandeng Bulog agar persediaan pangan seperti beras dan barang strategis lainnya selalu terjaga dan harga bisa tetap stabil. Selain itu, Pemkot Sukabumi pun sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan pengusaha pangan agar pasokan pangan ke Kota Sukabumi tetap lancar.

Dari hasil koordinasi tersebut, dirinya menjamin bahwa ketersediaan pangan baik menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri mencukupi.

Ia pun merasakan keresahan di masyarakat dampak dari pandemi global COVID-19 ini tidak hanya berimbas kepada kesehatan saja, tetapi juga ekonomi dan sosial.

Pemerintah pun akan terus berupaya menekan dampak dari virus mematikan ini, khususnya pada sektor perekonomian. Harus diakui, memang ada kekhawatiran di masyarakat akibat wabah virus yang menyerang saluran pernafasan manusia terkait ketersediaan pangan, tapi orang nomor satu di Kota Sukabumi ini mengimbau warga agar tidak panik dan tetap tenang serta selalu mentaati anjuran pemerintah.

Baca juga: Pabrik tidak beroperasi, ratusan buruh dirumahkan

Peran masyarakat penting untuk menjaga persediaan pangan, seperti tidak melakukan aksi beli secara berlebihan atau panic buying, karena selain akan mengurangi ketersediaan pangan juga mempengaruhi secara harga.

"Kami menjamin dan sudah menghitung kebutuhan pangan untuk warga dan ketersediaan mencukupi serta serta dipastikan tidak akan ada kekurangan apalagi sampai terjadi kelangkaan," tambahnya.

Sekitar 70 hingga 80 persen pasokan pangan untuk Kota Sukabumi dipasok dari luar daerah salah satunya Kabupaten Sukabumi dan beberapa daerah lainnya. Meskipun demikian hingga saat ini belum pernah terjadi kelangkaan pangan, walaupun ada beberapa komoditas yang stoknya berkurang tapi bisa langsung ditangani.

Fahmi mengapresiasi warganya yang tidak panic buying pada saat wabah COVID-19, sehingga pangan tetap tersedia dan hargapun cenderung stabil.

Baca juga: Polres Sukabumi Kota serahkan APD untuk tenaga medis COVID-19

Di sisi lain, ia mengimbau kepada masyarakat yang hendak berbelanja baik ke pasar tradisional maupun modern untuk selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) standar maksimal kesehatan seperti menggunakan masker dan membawa hand sanitizer atau mencuci tangan sebelum dan sesudah berbelanja.

Kemudian tidak berlama-lama di luar rumah serta jika sudah mendapatkan barang yang diinginkan agar segera pulang dan beristirahat untuk mengantisipasi penularan COVID-19.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020