Bekasi (Antaranews Bogor) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pihaknya mengalami dilematis dalam upaya menertibkan ratusan pedagang liar yang menghalangi lalu lintas mudik di depan Pasar Baru Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur.

"Ada dua sisi pertimbangan kami, pertama kenyamanan pemudik, dan kedua para pedagang yang mencari rezeki menyambung hidup mereka menjelang Lebaran," kata Rahmat Effendi di Bekasi, Sabtu.

Hal itu dikatakannya menyikapi kemacetan kendaraan di lokasi tersebut yang merupakan jalur alternatif mudik dari arah Jakarta menuju Pantura dan sekitarnya.

Namun demikian, Rahmat mengaku sebelumnya telah menginstruksikan agar seluruh pedagang yang berjualan di bahu Jalan Ir H Djuanda ditertibkan dengan cara persuasif.

Namun upaya itu tidak sepenuhnya membuat para pedagang liar mau memindahkan lapak mereka ke bagian belakang pasar karena dirasa tidak representatif untuk berjualan.

Di lokasi itu terdapat sekitar 100 pedagang kaki lima (PKL) yang membuka lapaknya di sepanjang bahu jalan mulai dari simpang Rumah Sakit Bella hingga belakang Terminal Induk Kota Bekasi.

Lapak pedagang liar itu menjajakan dagangan mulai dari pakaian, aksesoris ponsel, buah-buahan, hingga perabot rumah tangga pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Akibatnya, jalan alternatif mudik ini macet hingga 3 kilometer sehingga para pemudik harus memutar ke Jalan Mulitguna-Cut Meutia untuk sampai ke arah Kabupaten Bekasi.

Rahmat menambahkan, persoalan itu akan dijadikan sebagai evaluasi pihaknya dalam mempersiapkan jalur arus balik mudik 2014.

"Kita evaluasi. Mudah-mudahan saat arus balik nanti tidak seperti ini lagi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014