Pemerintah Kota Bogor akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar Laboratorium (Lab) IPB University menjadi tempat pengujian spesimen hasil tes swab untuk mendeteksi virus corona (COVID-19).

"Kami akan menyampaikan usulan ini ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, agar di wilayah Bogor dan sekitarnya ada laboratorium tempat pengujian deteksi virus corona, sebagai cabang dari Labkesda (laboratorium kesehatan daerah) Jawa Barat," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, pada jumpa pers virtual, di Kota Bogor, Minggu.

Menurut Dedie A Rachim, beberapa pertimbangan mengusulkan agar ada laboratorium pengujian hasil tes swab di daerah Bogor dan sekitarnya karena kasus positif COVID-19 cukup banyak di daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) yang berdekatan dengan Jakarta.

Baca juga: PDP meninggal di Kota Bogor jadi sembilan orang
Baca juga: Tes cepat ODP di Kota Bogor hasilkan tiga kasus positif dan 142 negatif

Kalau Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan izin, kata dia, maka IPB University siap memanfaatkan laboratoriumnya untuk tempat pengujian spesimen hasil tes swab.

Menurut Dedie, dengan meningkatnya warga berstatus orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan (ODP dan PDP), maka semakin banyak yang orang yang perlu dilakukan tes untuk mendeteksi virus corona.

Dia menambahkan, sebanyak sembilan orang berstatus PDP yang meninggal dunia di Kota Bogor, semuanya sudah menjalani tes swab, tapi masih menunggu hasil tesnya dari laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Resepsi pernikahan di Bogor dibubarkan polisi khawatir COVID-19
Baca juga: Pemkot Bogor lakukan pengawasan dan sosialisasi pada warga untuk tetap berada di rumah

Jumlah warga Kota Bogor berstatus PDP berdasarkan data Tim Crisis Center COVID-19 Kota Bogor hingga saat ini  seluruhnya ada 47 kasus.

"Dari jumlah tersebut, enam PDP dinyatakan sudah selesai pengawasan serta sembilan PDP meninggal dunia, sehingga PDP dalam pengawasan rumah sakit saat ini ada sebanyak 32.

Sedangkan, jumlah ODP sampai saat ini ada 638 kasus dan dari jumlah tersebut sebanyak 186 kasus sudah selesai pemantauan, sehingga ODP dalam pemantauan saat ini ada 452 kasus.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020