Karawang (Antaranews Bogor) - Suasana kompleks Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sepi menyusul ditangkapnya Bupati setempat Ade Swara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat.

Kondisi itu berpotensi melumpuhkan pelayanan masyarakat karena sejumlah ruangan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang itu terkunci.

Pantauan Antara, areal parkir yang biasanya terdapat banyak kendaraan roda empat milik tamu dan pejabat di lingkungan Pemkab Karawang, sepanjang Jumat ini cukup lengang. Hanya ada beberapa kendaraan saja yang terparkir.

Kondisi yang sama juga terjadi di kompleks rumah dinas Bupati Karawang. Pagar pintu utama menuju rumah dinas bupati itu biasanya selalu terbuka.

Tetapi setelah terjadi penangkapan bupati oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kini suasana rumah dinas bupati sepi dan hanya beberapa kendaraan saja yang terparkir. Sedangkan biasanya, cukup banyak pula mobil yang terparkir.

"Suasananya sangat berbeda. Biasanya, kalau mau masuk ke kompleks rumah dinas bupati itu mudah. Tetapi sekarang susah, pagar pintu utama dikunci oleh petugas," kata seorang wartawan lokal Karawang, Engkus.

Bupati Karawang Ade Swara beserta isterinya, Nurlatifah, dikabarkan ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan yang digelar di Karawang, pada Kamis (17/7) malam hingga Jumat dini hari.

Selain bupati dan istrinya, KPK juga menangkap beberapa orang yang diketahui berinisian NA, saudara bupati beserta dua pengusaha berinisial AS dan RJ.

KPK melakukan operasi tangkap tangan diduga terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi atau berkaitan dengan penyuapan terkait penerbitan Surat Permohonan Pemanfaatan Ruang (SPPR).

Dari rumah dinas bupati itu, KPK menyita uang dolar Amerika senilai sekitar Rp5 miliar serta berkas-berkas terkait dengan kasus yang diselidiki.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014