Palang Merah Indonesia (PMI) melatih sejumlah relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat membuat kloset sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas mereka di bidang sanitasi pascagempa  yang memorak-porandakan provinsi itu.

"Pelatihan sanitasi membuat kloset ini melibatkan 35 orang yang merupakan perwakilan relawan sibat dari Desa Loloan, Pendua, Gumantar, Rempek, dan Jenggala yang masing-masing setiap desa diwakili tujuh orang," kata Staf Bidang Wash Perwakilan PMI Pusat Heri Diyanto melalui sambungan telepon, di Lombok, Jumat.

Baca juga: PMI bagikan tabungan dan kartu ATM kepada 4 ribu korban gempa di Lombok

Produk kloset mereka rencananya disalurkan kepada masyarakat Kabupaten Lombok Utara yang sedang membangun kamar mandi dari bantuan nontunai (BNT) PMI yang sudah distribusikan pada akhir 2019.

Sibat di kabupaten lainnya juga aktif membantu masyarakat, seperti saat banjir di Desa Obel-Obel, Kabupaten Lombok Timur di mana mereka mengevakuasi masyarakat terdampak bencana itu.

Kelompok sibat itu sudah terbentuk sejak pertengahan 2019, sebagai perpanjangan tangan PMI untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Mereka diharapkan menyebarkan ilmu yang telah didapat selama pelatihan.

Baca juga: PMI bantu pembangunan toilet untuk korban gempa di Lombok Utara

Relawan itu juga menyadarkan warga agar terbiasa menerapkan pola hidup sehat. Mereka tidak hanya dilatih dalam pengurangan risiko bencana dan ilmu dasar pertolongan pertama.

Salah seorang relawan Sibat Desa Jenggala, Iwan, menambahkan sejak dirinya menjadi relawan banyak ilmu didapat dari PMI, salah satunya membuat kloset dengan menggunakan material yang sama seperti dibuat pabrik.

"Kami banyak mendapatkan ilmu apalagi NTB merupakan salah satu daerah rawan bencana, khususnya gempa bumi. Dengan adanya pelatihan ini, bisa melakukan mitigasi, pengurangan risiko, dan mempraktikkan langsung saat terjadi bencana," katanya.

Baca juga: PMI bangun 20 tempat MCK di lokasi terdampak bencana gempa Lombok

Ia mengaku selalu dilibatkan untuk membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dalam mengevakuasi pohon dan tiang listrik yang tumbang.

Ke depan, pihaknya akan melakukan penghijauan dengan tema "Penanaman 1000 Pohon" di Desa Jenggala serta pengecoran jalan berlubang di sekitar desa, demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020