Seorang warga yang menjadi korban banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengemukakan bahwa warga membutuhkan bantuan dapur umum karena banjir yang melanda permukiman membuat warga tidak bisa memasak.

"Karena tidak bisa memasak ya kami minta dibuatkan dapur umum sementara saja sama pemerintah," kata Giah (41), Warga Gang Mawar III RT 03/02, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekas, Selasa.

Giah mengatakan bahwa sampai sekarang warga di lingkungan permukimannya belum mendapatkan bantuan pangan pokok.

Baca juga: Bantu korban banjir di Bekasi, 800 petugas dikerahkan
Baca juga: Banjir makin luas rendam pemukiman warga di Bekasi

Menurut dia, air masuk ke lingkungan permukimannya sekitar pukul 03.00 WIB dan rumah-rumah warga sudah tergenang pukul 05.30 WIB.

"Hujan lebatnya itu kan jam 01.30 WIB, itu tidak berhenti-berhenti," katanya.

Setelah air masuk ke rumah, Giah memindahkan perabotan rumah tangga miliknya ke tempat yang lebih tinggi. "Sementara ya di jalan aja dulu," katanya.

Ketua RW 02 Kelurahan Margahayu Bano Supriatna (54) mengatakan bahwa empat dari lima lingkungan rukun tetangga di RW 02 terdampak banjir.

"Lokasi pengungsian itu sudah ada, di Majelis Taklim Nurul Yakin. Sementara di sana dan sudah ada warga yang mengungsi," katanya.

Baca juga: Waduh, 20.000 truk ekspedisi barang di Jakarta lumpuh karena banjir
Baca juga: Waspada, 12 lintasan tol Jasa Marga pagi ini terendam banjir

Bano masih keliling mengecek kondisi warganya yang terdampak banjir. Dia juga meminta dukungan para sukarelawan untuk membantu warga mengevakuasi barang berharga.

"Kalau perahu karet tidak bisa masuk, karena ini kan gang. Banjir awal tahun juga kemarin lebih parah dan tidak ada perahu karet yang masuk. Kita swadaya sama masyarakat saja, gotong-royong," kata dia.

Di Jalan RA Kartini yang berada tepat di depan Gang Mawar, genangan sudah setinggi pinggang orang dewasa. Warga yang berdagang di kawasan itu masih berjibaku menyelamatkan barang-barang mereka.
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020