Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turut mensukseskan Sensus Penduduk 2020 di Kota Bogor dengan melakukan input data untuk dirinya dan keluarganya secara online melalui perangkat komputer di meja kerjanya di Balai Kota Bogor, Senin.
Bima Arya menginput data dirinya dan keluarganya, dengan didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor, Bambang Ananto Cahyono, karena pada Sensus 2020 ini menggunakan sistem input data mandiri secara online.
Baca juga: Bupati Bekasi instruksikan pimpinan perangkat daerah dukung sensus 2020
Bima yang mengikuti arahan Kepala BPS Kota Bogor, terlihat tidak ada kesulitan dalam mengisi formulir sensus secara online. Sebanyak 21 pertanyaan meliputi bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, ketenagakerjaan, dan sebagainya, diselesaikan hanya dalam waktu sekitar menit.
"Baru saja saya tuntas melengkapi isian data Sensus Penduduk secara online. Warga Bogor silahkan bagi yang memiliki akses terhadap internet bisa mengisi melalui gawai secara online. Tetapi juga bisa menunggu untuk menunggu dikunjungi oleh petugas sensus pada Juli 2020 mendatang. Mari kita sukseskan Sensus Penduduk 2020," ujarnya.
Baca juga: Sensus Penduduk 2020, masyarakat hanya perlu siapkan e-KTP dan KK
Menurut Bima Arya, data sangat penting untuk sebuah kebijakan, karena data yang valid membuat kebijakan menjadi tepat sasaran, sehingga seluruh rencana kebijakan bisa mendapatkan hasil maksimal.
"Karena itu, sensus penduduk ini penting untuk kita sukseskan bersama,” ungkap Bima.
Baca juga: Pemkot Bogor inventarisir aset senilai Rp7,5 triliun
Sementara itu, Bambang Ananto Cahyono menjelaskan, ada tujuh tahapan dalam pelaksanaan Sensus Penduduk 2020, tapi yang melibatkan langsung masyarakat ada dua tahap, yakni tahap pengumpulan data melalui sensus penduduk online, pelaksanaannya pada 15 Februari sampai 31 Maret 2020. Kemudian, tahap pengumpulan data dengan metode wawancara pada Juli 2020.
"Kalau warga belum mengisi data sensus online, nanti akan ada petugas yang datang ke rumah mendata,” jelas Bambang.
Pada kesempatan tersebut, Bambang mengajak warga yang memiliki akses internet dan fasilitas gawai untuk memasukan data melalui alamat: www.sensus.bps.go.id.
"Sebelum mengakses data, hal yang perlu disiapkan adalah NIK, KTP, dan kartu keluarga, serta surat nikah bagi yang sudah menikah atau surat cerai bagi yang sudah bercerai," katanya.
Bambang menjelaskan, sejak BPS membuka Sensus Penduduk 2020, pada 15 Februari lalu, warga Kota Bogor yang telah mengisi data sensus online sampai saat ini masih kurang dari satu persen.
"Karena itu, BPS meminta bantuan aparatur wilayah seperti Camat, Lurah dan Muspika, untuk terus mengajak warganya mensukseskan sensus ini,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Bima Arya menginput data dirinya dan keluarganya, dengan didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor, Bambang Ananto Cahyono, karena pada Sensus 2020 ini menggunakan sistem input data mandiri secara online.
Baca juga: Bupati Bekasi instruksikan pimpinan perangkat daerah dukung sensus 2020
Bima yang mengikuti arahan Kepala BPS Kota Bogor, terlihat tidak ada kesulitan dalam mengisi formulir sensus secara online. Sebanyak 21 pertanyaan meliputi bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, ketenagakerjaan, dan sebagainya, diselesaikan hanya dalam waktu sekitar menit.
"Baru saja saya tuntas melengkapi isian data Sensus Penduduk secara online. Warga Bogor silahkan bagi yang memiliki akses terhadap internet bisa mengisi melalui gawai secara online. Tetapi juga bisa menunggu untuk menunggu dikunjungi oleh petugas sensus pada Juli 2020 mendatang. Mari kita sukseskan Sensus Penduduk 2020," ujarnya.
Baca juga: Sensus Penduduk 2020, masyarakat hanya perlu siapkan e-KTP dan KK
Menurut Bima Arya, data sangat penting untuk sebuah kebijakan, karena data yang valid membuat kebijakan menjadi tepat sasaran, sehingga seluruh rencana kebijakan bisa mendapatkan hasil maksimal.
"Karena itu, sensus penduduk ini penting untuk kita sukseskan bersama,” ungkap Bima.
Baca juga: Pemkot Bogor inventarisir aset senilai Rp7,5 triliun
Sementara itu, Bambang Ananto Cahyono menjelaskan, ada tujuh tahapan dalam pelaksanaan Sensus Penduduk 2020, tapi yang melibatkan langsung masyarakat ada dua tahap, yakni tahap pengumpulan data melalui sensus penduduk online, pelaksanaannya pada 15 Februari sampai 31 Maret 2020. Kemudian, tahap pengumpulan data dengan metode wawancara pada Juli 2020.
"Kalau warga belum mengisi data sensus online, nanti akan ada petugas yang datang ke rumah mendata,” jelas Bambang.
Pada kesempatan tersebut, Bambang mengajak warga yang memiliki akses internet dan fasilitas gawai untuk memasukan data melalui alamat: www.sensus.bps.go.id.
"Sebelum mengakses data, hal yang perlu disiapkan adalah NIK, KTP, dan kartu keluarga, serta surat nikah bagi yang sudah menikah atau surat cerai bagi yang sudah bercerai," katanya.
Bambang menjelaskan, sejak BPS membuka Sensus Penduduk 2020, pada 15 Februari lalu, warga Kota Bogor yang telah mengisi data sensus online sampai saat ini masih kurang dari satu persen.
"Karena itu, BPS meminta bantuan aparatur wilayah seperti Camat, Lurah dan Muspika, untuk terus mengajak warganya mensukseskan sensus ini,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020