Bogor (Antaranews Bogor) - Sejumlah seniman dan budayawan menggelar pawai obor mengelilingi Kota Bogor untuk menyambut Hari Jadi Bogor ke-532 yang jatuh pada 3 Juni 2014.

"Sekitar 100 peserta akan memeriahkan pawai obor yang digelar Sabtu (31/5) malam," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Shahlan Rasyidi, di Bogor, Kamis.

Shahlan menyebutkan dalam acara pawai obor tersebut dikemas menarik yang kental dengan tradisi Sunda dimana seluruh seniman dan budayawan akan mengenakan pakaian tradisional negeri Parahyangan yakni baju "Kampret"

Baju "Kampret" adalah baju tradisional masyarakat Sunda, yang umumnya dikenakan oleh laki-laki. Baju tersebut memiliki ciri khas yakni berawana serba hitam.

Selain membawa obor berkeliling kota sambil mengenakan baju "Kampret", pawai tersebut akan dimeriahkan oleh 100 Lengser.

"Lengser adalah kesenian masyarakat Sunda, berupa tarian penyambutan khususnya digunakan untuk menyambut penganten dalam pesta pernikahan.

Shahlan menjelaskan, penyelenggaran pawai obor sehari menjelang pagelaran wayang golek semalam suntuk yang dilaksanakan di Balai Kota Bogor.

Pertunjukan wayang golek semalam suntuk tersebut merupakan tradisi peringatan Hari Jadi Bogor. Pertunjukkan kesenian tersebut menampilkan Dalang Dadan Asep Sunandar Sunarya yang merupakan putra almarhum Asep Sunandar Sunarya.

Shahlan mengatakan, sebelum digelar pawai obor, puluhan budayawan akan membagikan Totopong atau ikat kepala khas Sunda kepada masyarakat.

Sebanyak 532 Totopong akan dibagi-bagikan secara gratis bertempat di depan Plaza Balai Kota Bogor. Selain itu juga akan dibagi-bagikan di wilayah Kabupaten Bogor pada 2 Juni mendatang.

"Rencananya Wali Kota Bogor Bima Arya ikut ambil bagian dalam membagi-bagikan Totopong secara simbolis akan diserahkan kepada sopir angkot yang melintas jalan Juanda," ujar Shahlan.

Terpisah, Seksi Acara, Arman Yusuf mengatakan, persiapan penyelenggaraan pawai obor telah 83 persen. Untuk rute pawai, akan dimulai dari Plaza Balai Kota berjalan menuju Tugu Kujang mengelilingi Kebun Raya dan Istana Bogor.

"Ada 100 lengser yang akan memeriahkan rangkaian pawai obor. Pasukan Lengser akan berjalan kaki bersama peseta lainnya dengan membawa 200 obor menuju Tugu Kujang," kata Arman.

Setelah arak-arakan pawai obor sampai di Tugu Kujang, lanjut Arman, rombongan akan disambut oleh "Ambet Kasih" atau Istri Prabu Siliwangi yang diperankan oleh salah seorang mahasiswi UIKJA Bogor.

Kehadiran Ambet Kasih sebagai merupakan gambaran, bersiap-siap berangkat ke Purasaba Kerajaan Pakuan yang baru, yakn Balaikota Bogor.

Menurut Arman, pertunjukkan kesenian tersebut sebagai refleksi 532 tahun lalu, saat Nyi Ambet Kasih "Ngaleut Ngabandaleut" (berbondong-bondong-red) dari Purasaba Galuh, Ciamia ke Pakuan Pajajaran di Bogor.

"Ini sebagai gambaran sejarah Bogor masa dulu. Tujuan kita menampilkan itu untuk menumbuhkan semangat dan kami berharap peristiwa ini menjadi ikon Hari Jadi Bogor setiap tahunnya," ujar Arman.

Setelah obor dibawa keliling Kota Bogor, rombongan akan menyerahkan salah satu obor untuk dinyalakan di Balai Kota sebagai tanda dimulainya pertunjukan wayang golek semalam suntuk sambut HJB.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014