Depok (Antaranews Bogor) - Ketua umum Masyarakat Ilmuan dan Teknologi Indonesia (MITI) Warsito Purwo Taruno mengatakan perlu mengkaji dan mendiskusikan langkah ke depan untuk berkolaborasi merumuskan strategi dan langkah nyata mewujudkan kedaulatan pangan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Kampanye ini diharapkan menjadi titik awal MITI dan segenap elemen yang terlibat, baik komunitas pecinta pangan lokal, asosiasi pengusaha pangan lokal, dan pekumpulan mahasiswa di bidang pangan lokal untuk mewujudkan kedaulatan pangan," katanya di sela-sela acara Kampanye Gerakan Pangan Lokal (GPL) di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Minggu.

Hadir dalam kampenya tersebut Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma`il hadir. Kampanye yang digagas oleh MITI, juga diselenggarakan di 8 kota besar lainnya, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Jambi, Makasar, dan Samarinda.

"Kampanye ini sebagai langkah awal MITI menyatukan gerak segenap elemen untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan GPL yang digiatkan oleh MITI, dilatari karena kondisi Indonesia yang belum mampu menegakan kedaulatan pangan. Tak hanya itu, mayarakat Indonesia juga belum dapat memenuhi kebutuhan pangannya dan masih bergantung pada pangan dari wilayah lain, serta terpuruknya usaha pangan lokal dan asupan gizi masyarakat yang tidak seimbang karena dominasi konsumsi beras.

Hal senada dikatakan Deputi Direktur Kesehatan Dompet Dhuafa, Bambang Suherman, mengatakan kita harus membumikan GPL karena kita mewarisi kekayaan keragaman sumber daya alam hayati yang melimpah dan kearifan peradaban besar nusantara yang merdeka.

"Kita harus bertekad mewujudkan kemerdekaan pangan di Indonesia, sampai seluruh anak bangsa hanya memakai dari apa yang kita pintal dan hanya memakai dari apa yang kita tanam," ujarnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014