Kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo (KA BIAS) mulai beroperasi perdana secara terbatas mulai Minggu, dan digratiskan selama dua bulan ke depan.
"Di sini pertama kali di Indonesia kereta api bisa langsung masuk ke bandara (area keberangkatan terminal penumpang). Waktunya juga sangat singkat dari pusat kota ke Bandara," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Perjalanan kereta api rute Stasiun Solo Balapan Bandara Internasional Adi Soemarmo tersebut dengan waktu tempuh hanya sekitar 20 menit.
Sementara itu, waktu tempuh menuju Bandara Adi Soemarmo dari kota Solo memerlukan waktu sekitar 40-60 menit pada jam sibuk dengan kendaraan mobil.
Baca juga: Jalur Kereta Api Bandara Soekarno Hatta dari Bekasi minta dibuka kembali
Menhub berharap, kereta api bisa menjadi akses transportaasi utama dari dan ke Bandara Adi Soemarmo.
Selama pengoperasian sementara, PT. KAI selaku operator KA BIAS akan menggratiskan biaya perjalanan kereta selama dua bulan mendatang.
Menhub Budi menambahkan pengoperasian kereta bandara ini menciptakan integrasi antar moda transportasi yang baik guna mendukung Candi Borobudur sebagai salah satu dari lima Bali Baru atau destinasi wisata superprioritas. Selain itu, ia menambahkan pihaknya telah membuat cincin atau lingkaran jalur kereta api yang mengelilingi dari Kota Cirebon, Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
"Nantinya warga dari Wonogiri, Madiun juga bisa turun di Stasiun Solo Balapan menuju Bandara Adi Soemarmo dan sebaliknya menggunakan kereta. Atau dari Stasiun Solo Balapan bisa jalan-jalan menggunakan bus di Terminal Tirtonadi yang terhubung langsung dengan Solo Balapan. Selain itu, turis asing bisa turun di Bandara Internasional Adi Soemarmo atau Bandara Internasional Yogyakarta sehingga keterpaduan antar moda ini menjadi cluster kecil menuju Candi Borobudur," katanya.
Baca juga: Uji coba kereta Bekasi-Bandara sasar arus balik
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersinergi dan berupaya mewujudkan ini semua yaitu panglima TNI, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Boyolali, Walikota Solo, PT Angkasa Pura I, PT. KAI dan pihak terkait lainnya.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir dalam kesempatan tersebut, menyebutkan pada tahun mendatang pembangunan Bandara Jenderal Sudirman, Purbalingga diharapkan menambah akses transportasi untuk mendukung pariwisata di Candi Borobudur dan juga Jawa Tengah.
Kereta Bandara Adi Soemarmo Boyolali merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres nomor 56 tahun 2018 tentang perubahan Perpres nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Jalur KA Akses Kereta Bandara Adi Soemarmo Stasiun Solo Balapan memiliki panjang jalur sekitar 13,5 kilometer. Skema penganggaran dilakukan secara tahun jamak (multiyear) sejak 2017 hingga 2020 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp820 miliar.
Baca juga: KAI-Waskita uji dan evaluasi KA Bandara
Jalur KA tersebut terdiri dari jalur eksisting dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Kadipiro sepanjang sekitar 3,5 km, kemudian jalur baru dari Stasiun Kadipiro ke Stasiun KA Bandara Adisoemarmo Solo sepanjang sekitar 9,65 kilometer.
Selain itu termasuk dalam paket ini adalah pembangunan stasiun Kadipiro dan pembangunan persinyalan elektrik. Stasiun KA Bandara dibangun oleh PT. Angkasa Pura I dan Stasiun Solo Balapan dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia.
Untuk tahap awal ada dua rangkaian kereta dengan kapasitas 390 penumpang duduk dan berdiri dan 30 perjalanan per hari.
Waktu tempuh kurang lebih 19 menit dari Stasiun Solo Balapan - Stasiun KA Bandara dan Stasiun KA Bandara - Stasiun Solo Balapan lebih kurang 27 menit.
Dengan soft launching ini, di Indonesia telah terdapat lima wilayah yang telah memiliki akses perkeretaapian menuju Bandaranya yaitu KA Bandara Kualanamu di Sumatera Utara, KA Bandara Minangkabau di Sumatera Barat, LRT Sumatera Selatan, KA Bandara Soekarno Hatta dan KA Bandara Internasional Adi Soemarmo di Jawa Tengah.
Selain itu ada kelebihan dari KA Bandara ini yaitu adanya integrasi antar moda, karena stasiun Solo Balapan telah terhubung dengan terminal Tirtonadi melalui jembatan (sky bridge) sehingga masyarakat sekitar Solo bisa naik bus lalu berganti moda kereta api dengan mudah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Di sini pertama kali di Indonesia kereta api bisa langsung masuk ke bandara (area keberangkatan terminal penumpang). Waktunya juga sangat singkat dari pusat kota ke Bandara," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Perjalanan kereta api rute Stasiun Solo Balapan Bandara Internasional Adi Soemarmo tersebut dengan waktu tempuh hanya sekitar 20 menit.
Sementara itu, waktu tempuh menuju Bandara Adi Soemarmo dari kota Solo memerlukan waktu sekitar 40-60 menit pada jam sibuk dengan kendaraan mobil.
Baca juga: Jalur Kereta Api Bandara Soekarno Hatta dari Bekasi minta dibuka kembali
Menhub berharap, kereta api bisa menjadi akses transportaasi utama dari dan ke Bandara Adi Soemarmo.
Selama pengoperasian sementara, PT. KAI selaku operator KA BIAS akan menggratiskan biaya perjalanan kereta selama dua bulan mendatang.
Menhub Budi menambahkan pengoperasian kereta bandara ini menciptakan integrasi antar moda transportasi yang baik guna mendukung Candi Borobudur sebagai salah satu dari lima Bali Baru atau destinasi wisata superprioritas. Selain itu, ia menambahkan pihaknya telah membuat cincin atau lingkaran jalur kereta api yang mengelilingi dari Kota Cirebon, Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
"Nantinya warga dari Wonogiri, Madiun juga bisa turun di Stasiun Solo Balapan menuju Bandara Adi Soemarmo dan sebaliknya menggunakan kereta. Atau dari Stasiun Solo Balapan bisa jalan-jalan menggunakan bus di Terminal Tirtonadi yang terhubung langsung dengan Solo Balapan. Selain itu, turis asing bisa turun di Bandara Internasional Adi Soemarmo atau Bandara Internasional Yogyakarta sehingga keterpaduan antar moda ini menjadi cluster kecil menuju Candi Borobudur," katanya.
Baca juga: Uji coba kereta Bekasi-Bandara sasar arus balik
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersinergi dan berupaya mewujudkan ini semua yaitu panglima TNI, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Boyolali, Walikota Solo, PT Angkasa Pura I, PT. KAI dan pihak terkait lainnya.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir dalam kesempatan tersebut, menyebutkan pada tahun mendatang pembangunan Bandara Jenderal Sudirman, Purbalingga diharapkan menambah akses transportasi untuk mendukung pariwisata di Candi Borobudur dan juga Jawa Tengah.
Kereta Bandara Adi Soemarmo Boyolali merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres nomor 56 tahun 2018 tentang perubahan Perpres nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Jalur KA Akses Kereta Bandara Adi Soemarmo Stasiun Solo Balapan memiliki panjang jalur sekitar 13,5 kilometer. Skema penganggaran dilakukan secara tahun jamak (multiyear) sejak 2017 hingga 2020 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp820 miliar.
Baca juga: KAI-Waskita uji dan evaluasi KA Bandara
Jalur KA tersebut terdiri dari jalur eksisting dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Kadipiro sepanjang sekitar 3,5 km, kemudian jalur baru dari Stasiun Kadipiro ke Stasiun KA Bandara Adisoemarmo Solo sepanjang sekitar 9,65 kilometer.
Selain itu termasuk dalam paket ini adalah pembangunan stasiun Kadipiro dan pembangunan persinyalan elektrik. Stasiun KA Bandara dibangun oleh PT. Angkasa Pura I dan Stasiun Solo Balapan dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia.
Untuk tahap awal ada dua rangkaian kereta dengan kapasitas 390 penumpang duduk dan berdiri dan 30 perjalanan per hari.
Waktu tempuh kurang lebih 19 menit dari Stasiun Solo Balapan - Stasiun KA Bandara dan Stasiun KA Bandara - Stasiun Solo Balapan lebih kurang 27 menit.
Dengan soft launching ini, di Indonesia telah terdapat lima wilayah yang telah memiliki akses perkeretaapian menuju Bandaranya yaitu KA Bandara Kualanamu di Sumatera Utara, KA Bandara Minangkabau di Sumatera Barat, LRT Sumatera Selatan, KA Bandara Soekarno Hatta dan KA Bandara Internasional Adi Soemarmo di Jawa Tengah.
Selain itu ada kelebihan dari KA Bandara ini yaitu adanya integrasi antar moda, karena stasiun Solo Balapan telah terhubung dengan terminal Tirtonadi melalui jembatan (sky bridge) sehingga masyarakat sekitar Solo bisa naik bus lalu berganti moda kereta api dengan mudah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019