Bekasi (Antaranews Bogor) - Ribuan rumah di Perumahan Taman Galaxy Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat terendam banjir akibat hujan lokal.
"Rumah itu tersebar di RW13, RW14, dan RW15 yang dihuni sekitar 1.500 kepala keluarga (KK)," kata Ketua RW14 Harahap di Bekasi, Senin.
Menurut dia banjir di kawasan setempat terjadi mulai pukul 18.00 WIB akibat hujan deras yang berlangsung selama dua jam.
Air yang tergenang di kompleks mewah itu tidak dapat mengalir akibat penutupan pintu saluran di Perumahan Bumi Satria Kencana (BSK) sehingga air masuk ke rumah-rumah warga.
"Di dalam rumah saya air setinggi mata kaki orang dewasa. Sedangkan genangan air di jalanan mencapai 50 centimeter," katanya.
Dikatakan Harahap, banjir tersebut sudah keempat kalinya dialami warga setempat selama musim hujan tahun 2014.
"Biasanya air baru surut setelah empat jam menggenang," katanya.
Menurutnya, penyediaan tandon air seluas 2,5 hektare oleh pemerintah daerah tidak mampu membendung air akibat pengerjaan fisik yang belum 100 persen rampung.
"Sebenarnya tandon air itu bukan jaminan juga kawasan kita akan terbebas dari banjir. Harus ada solusi lainnya," katanya.
Pantauan Antara di lokasi melaporkan, banjir tersebut cukup membuat panik warga yang sibuk memindahkan kendaraan seperti mobil dan sepeda motor ke lokasi yang lebih tinggi di jalan utama kawasan tersebut.
Bahkan sebagian lainnya sibuk memindahkan perabot di dalam rumah dengan cara menumpuk barang-barang agar terhindar dari jangkauan air.
Genangan air tidka hanya menyergap setiap gang perumahan tersebut, tapi juga sejumlah akses jalan menuju pertokoan di Jalan Raya Taman Galaxy hingga mengakibatkan kepadatan lalu lintas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Rumah itu tersebar di RW13, RW14, dan RW15 yang dihuni sekitar 1.500 kepala keluarga (KK)," kata Ketua RW14 Harahap di Bekasi, Senin.
Menurut dia banjir di kawasan setempat terjadi mulai pukul 18.00 WIB akibat hujan deras yang berlangsung selama dua jam.
Air yang tergenang di kompleks mewah itu tidak dapat mengalir akibat penutupan pintu saluran di Perumahan Bumi Satria Kencana (BSK) sehingga air masuk ke rumah-rumah warga.
"Di dalam rumah saya air setinggi mata kaki orang dewasa. Sedangkan genangan air di jalanan mencapai 50 centimeter," katanya.
Dikatakan Harahap, banjir tersebut sudah keempat kalinya dialami warga setempat selama musim hujan tahun 2014.
"Biasanya air baru surut setelah empat jam menggenang," katanya.
Menurutnya, penyediaan tandon air seluas 2,5 hektare oleh pemerintah daerah tidak mampu membendung air akibat pengerjaan fisik yang belum 100 persen rampung.
"Sebenarnya tandon air itu bukan jaminan juga kawasan kita akan terbebas dari banjir. Harus ada solusi lainnya," katanya.
Pantauan Antara di lokasi melaporkan, banjir tersebut cukup membuat panik warga yang sibuk memindahkan kendaraan seperti mobil dan sepeda motor ke lokasi yang lebih tinggi di jalan utama kawasan tersebut.
Bahkan sebagian lainnya sibuk memindahkan perabot di dalam rumah dengan cara menumpuk barang-barang agar terhindar dari jangkauan air.
Genangan air tidka hanya menyergap setiap gang perumahan tersebut, tapi juga sejumlah akses jalan menuju pertokoan di Jalan Raya Taman Galaxy hingga mengakibatkan kepadatan lalu lintas.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014