Human Immunodefisiensi Virus (HIV) merupakan penyakit menular yang ditandai dengan menurunnya kekebalan tubuh pada manusia. Dalam perkembangannya HIV, kumpulan gejala akibat menurunnya fungsi kekebalan tubuh akan menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Sydrome). Sindroma ini menggambarkan tahap klinis akhir dari infeksi HIV.
Permasalahan HIV/AIDS telah menjadi tantangan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data UNAIDS pada tahun 2017 tercatat jumlah kematian yang disebabkan oleh AIDS sebanyak 940.000 kasus di seluruh dunia.
Angka itu terdiri dari kematian di usia dewasa sebanyak 830.000 dan sisanya pada usia anak sebanyak 110.000. Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk dalam Kawasan Asia Pasifik.
Baca juga: Bogor Kota Sehat
Kawasan ini menduduki peringkat ketiga sebagai wilayah dengan pengidap HIV/AIDS terbanyak di seluruh dunia dengan total penderita sebanyak 5,2 juta jiwa. Indonesia menyumbang angka 620.000 dari total 5,2 juta jiwa di Asia Pasifik yang terjangkit HIV/AIDS (UNAIDS,2018).
Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sebanyak 301.959 jiwa dan paling banyak ditemukan di kelompok umur 25-49 tahun dan 20-24 tahun (Kementerian Kesehatan,2018).
Provinsi Jawa Barat menempati peringkat ketiga sebagai provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi di Indonesia dengan total penderita sebanyak 31.293 jiwa.
Menurut laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, sebaran kasus HIV positif yang terlaporkan sejak tahun 1989-2017 paling banyak ditemukan di Kota Bandung, diikuti oleh Kota Bekasi dan Kota Bogor.
Adapun jumlah kasus HIV positif yang ditemukan di Kota Bogor hingga tahun 2017 sebanyak 4333 jiwa (Profil Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2017).
Berdasarkan data VCT (Voluntary Counseling and Testing), HIV positif dan AIDS Dinas Kesehatan Kota Bogor pada tahun 2018, jumlah yang dilakukan konseling dan test HIV sebanyak 22.650 orang, kasus HIV positif 446 kasus dan kasus AIDS 251 kasus.
Baca juga: Awas rabies di sekitar kita
Data dari Januari - Juni 2019 tercatat jumlah yang dilakukan konseling dan test sebanyak 12.988 orang, jumlah HIV positif sebanyak 199 kasus, dan jumlah AIDS sebanyak 7 kasus.
HIV dapat tertular melalui hubungan seksual yang tidak aman, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, air susu ibu yang terinfeksi HIV dan donor darah.
Remaja saat ini masih kurang pengetahuan tentang seksualitas dan penularan HIV/AIDS, sehingga perilaku remaja ada yang melakukan seksual di luar nikah dan bahkan dilakukan secara berganti-ganti pasangan, merupakan perilaku beresiko dalam penularan HIV/AIDS.
Melihat berbagai kasus HIV/AIDS yang terjadi di masyarakat, masalah HIV/AIDS bukan hanya menjadikan masalah kesehatan bagi penderitanya, namun dampaknya akan menyebabkan masalah-masalah lain, seperti masalah sosial dan ekonomi bagi penderita dan juga keluarganya.
Oleh karena itu, partisipasi dari seluruh stakeholder dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS menjadi sangat penting.
Baca juga: Sehat jiwa dimulai dari diri, keluarga dan masyarakat
Salah satu cara dalam mengatasi permasalahan di atas dan sekaligus dalam rangkaian memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2019, dengan tema : “Bersama masyarakat Meraih Sukses”, Dinas Kesehatan dan Komisi Pemberantasan AIDS Kota Bogor akan melaksanakan kegiatan Talkshow yang bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi yang komprehensif dan optimal mengenai HIV/AIDS dalam rangka pencegahan dan penemuan pengobatan infeksi HIV /AIDS sehingga dapat menekan laju epideminya virus HIV;
2. Memberikan penjagaan dan pembentengan diri terutama remaja anak sekolah, mahasiswa, dan masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS;
3. Meningkatkan kepedulian, kepekaan dan peranan seluruh unsur masyarakat (terutama remaja anak sekolah dan mahasiswa) berkaitan dengan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia;
4. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, untuk tidak melakukan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS;
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes HIV secara dini; dan
6. Meningkatkan akses pengobatan, perawatan, kepedulian serta dukungan terhadap orang dengan HIV/AIDS.
Sasaran Talkshow sebanyak kurang lebih 300 (tiga ratus) orang yang terdiri atas siswa SMA dan mahasiswa Kota Bogor, unsur Rumah Sakit, Puskesmas, Lapas yang melayani HIV AIDS, KPA dan LSM Peduli HIV-AIDS dan tentu saja peserta dari jajaran Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Talkshow tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2019, bertempat di Lapangan Heulang Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Acara Hari AIDS sendiri diperingati oleh seluruh Dunia setiap tanggal 1 Desember.
Baca juga: Cipta inovasi Puskesmas Idola Kota Bogor (Giat Cinta Bogor)
Harapan Dunia terhadap kasus HIV/AIDS adalah tercapainya 3 Zero pada tahun 2030, yaitu Zero New Infection (tidak ada infeksi baru HIV/AIDS), Zero AIDS Related Deaths (tidak ada kematian akibat AIDS) dan Zero Discrimination (tidak ada stigma dan diskriminasi kepada ODHA).
Mari bersama kita wujudkan generasi sehat tanpa HIV/AIDS, mari bersama meraih sukses tanpa HIV/AIDS.
Oleh: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta Surveilans Dinas Kesehatan Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Permasalahan HIV/AIDS telah menjadi tantangan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data UNAIDS pada tahun 2017 tercatat jumlah kematian yang disebabkan oleh AIDS sebanyak 940.000 kasus di seluruh dunia.
Angka itu terdiri dari kematian di usia dewasa sebanyak 830.000 dan sisanya pada usia anak sebanyak 110.000. Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk dalam Kawasan Asia Pasifik.
Baca juga: Bogor Kota Sehat
Kawasan ini menduduki peringkat ketiga sebagai wilayah dengan pengidap HIV/AIDS terbanyak di seluruh dunia dengan total penderita sebanyak 5,2 juta jiwa. Indonesia menyumbang angka 620.000 dari total 5,2 juta jiwa di Asia Pasifik yang terjangkit HIV/AIDS (UNAIDS,2018).
Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sebanyak 301.959 jiwa dan paling banyak ditemukan di kelompok umur 25-49 tahun dan 20-24 tahun (Kementerian Kesehatan,2018).
Provinsi Jawa Barat menempati peringkat ketiga sebagai provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi di Indonesia dengan total penderita sebanyak 31.293 jiwa.
Menurut laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, sebaran kasus HIV positif yang terlaporkan sejak tahun 1989-2017 paling banyak ditemukan di Kota Bandung, diikuti oleh Kota Bekasi dan Kota Bogor.
Adapun jumlah kasus HIV positif yang ditemukan di Kota Bogor hingga tahun 2017 sebanyak 4333 jiwa (Profil Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2017).
Berdasarkan data VCT (Voluntary Counseling and Testing), HIV positif dan AIDS Dinas Kesehatan Kota Bogor pada tahun 2018, jumlah yang dilakukan konseling dan test HIV sebanyak 22.650 orang, kasus HIV positif 446 kasus dan kasus AIDS 251 kasus.
Baca juga: Awas rabies di sekitar kita
Data dari Januari - Juni 2019 tercatat jumlah yang dilakukan konseling dan test sebanyak 12.988 orang, jumlah HIV positif sebanyak 199 kasus, dan jumlah AIDS sebanyak 7 kasus.
HIV dapat tertular melalui hubungan seksual yang tidak aman, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, air susu ibu yang terinfeksi HIV dan donor darah.
Remaja saat ini masih kurang pengetahuan tentang seksualitas dan penularan HIV/AIDS, sehingga perilaku remaja ada yang melakukan seksual di luar nikah dan bahkan dilakukan secara berganti-ganti pasangan, merupakan perilaku beresiko dalam penularan HIV/AIDS.
Melihat berbagai kasus HIV/AIDS yang terjadi di masyarakat, masalah HIV/AIDS bukan hanya menjadikan masalah kesehatan bagi penderitanya, namun dampaknya akan menyebabkan masalah-masalah lain, seperti masalah sosial dan ekonomi bagi penderita dan juga keluarganya.
Oleh karena itu, partisipasi dari seluruh stakeholder dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS menjadi sangat penting.
Baca juga: Sehat jiwa dimulai dari diri, keluarga dan masyarakat
Salah satu cara dalam mengatasi permasalahan di atas dan sekaligus dalam rangkaian memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2019, dengan tema : “Bersama masyarakat Meraih Sukses”, Dinas Kesehatan dan Komisi Pemberantasan AIDS Kota Bogor akan melaksanakan kegiatan Talkshow yang bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi yang komprehensif dan optimal mengenai HIV/AIDS dalam rangka pencegahan dan penemuan pengobatan infeksi HIV /AIDS sehingga dapat menekan laju epideminya virus HIV;
2. Memberikan penjagaan dan pembentengan diri terutama remaja anak sekolah, mahasiswa, dan masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS;
3. Meningkatkan kepedulian, kepekaan dan peranan seluruh unsur masyarakat (terutama remaja anak sekolah dan mahasiswa) berkaitan dengan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia;
4. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, untuk tidak melakukan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS;
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes HIV secara dini; dan
6. Meningkatkan akses pengobatan, perawatan, kepedulian serta dukungan terhadap orang dengan HIV/AIDS.
Sasaran Talkshow sebanyak kurang lebih 300 (tiga ratus) orang yang terdiri atas siswa SMA dan mahasiswa Kota Bogor, unsur Rumah Sakit, Puskesmas, Lapas yang melayani HIV AIDS, KPA dan LSM Peduli HIV-AIDS dan tentu saja peserta dari jajaran Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Talkshow tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2019, bertempat di Lapangan Heulang Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Acara Hari AIDS sendiri diperingati oleh seluruh Dunia setiap tanggal 1 Desember.
Baca juga: Cipta inovasi Puskesmas Idola Kota Bogor (Giat Cinta Bogor)
Harapan Dunia terhadap kasus HIV/AIDS adalah tercapainya 3 Zero pada tahun 2030, yaitu Zero New Infection (tidak ada infeksi baru HIV/AIDS), Zero AIDS Related Deaths (tidak ada kematian akibat AIDS) dan Zero Discrimination (tidak ada stigma dan diskriminasi kepada ODHA).
Mari bersama kita wujudkan generasi sehat tanpa HIV/AIDS, mari bersama meraih sukses tanpa HIV/AIDS.
Oleh: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta Surveilans Dinas Kesehatan Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019