Sukabumi, 24/9 (ANTARA)- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, melakukan simulasi dan pembinaan pengelolaan kawasan konservasi penyu karena saat ini jumlah penyu sudah langka karena banyaknya perburuan liar.

"Kegiatan ini mengacu kepada Surat Menteri Perikanan dan Kelautan RI tentang larangan pemanfaatan penyu dan bagian lain termasuk melarang beredarnya telur penyu di pasaran sehingga pengelolaan penyu sampai ditetaskan 100 persen merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari kami," kata Kepala DKP, Dedah Herlina, kepada ANTARA, Sabtu.

Untuk itu kawasan penyu di Pantai Pangumbahan Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, selain sebagai kawasan konservasi penyu juga dijadikan sebagai tempat pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang penyu.

Selain itu, lokasi tersebut juga dijadikan ekowisata sehingga Pantai Pangumbahan Ujung Genteng, yang terkenal dengan penyu hijaunya dapat dijadikan ciri khas atau icon Kabupaten Sukabumi ke dunia luar.

"Maka dari itu kami saat ini terus mengembangkan simulasi dan pembinaan pengeloaan kawasan konservasi penyu," tambahnya.

Dedah mengatakan, simulasi dan pembinaan pengelolaan kawasan Konservasi berbasis penyu bagi masyarakat tentunya dapat dijadikan wahana berkomunikasi yang intensif untuk menggali peluang dalam memanfaatkan dan mengelola potensi sumber daya alam khususnya pesisir pantai pangumbahan di Kecamatan Ciracap.

"Pesisir pantai pangumbahan merupakan tempat habitat penyu seperti penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing. Selain itu tempat ini merupakan pusat peneletian dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang penyu," katanya.

Pewarta:

Editor : Budisantoso Budiman


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011