Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mendistribusikan bantuan berbasis tunai atau cash transfer programing (CTP) kepada korban bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai dukungan bantuan dalam percepatan pembangunan di daerah tersebut.
"Ini salah satu bentuk komitmen PMI dalam operasi pemulihan untuk terus membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa di Lombok melalui berbagai model bantuan berbasis tunai," kata Kasubdiv Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat Ridwan S Carman melalui sambungan telepon, Rabu.
Baca juga: PMI NTB latih relawannya dirikan huntara bagi korban bencana
Menurut dia bantuan berbasis tunai ini merupakan dukungan dari Perhimpunan Bulan Sabit Merah Qatar (Qatar Red Crescent) yang nantinya akan digunakan peruntukan bantuannya kepada warga masyarakat yang terdampak parah yang sudah di verifikasi yang menjadi prioritas sebagai penerima manfaat bantuan ini.
Dalam membantu operasi pemulihan ini bantuannya difokuskan untuk memenuhi keperluan dan membeli berbagai kebutuhan bahan bangunan, peralatan rumah tangga dan pembangun sanitasi tempat mandi, cuci dan kakus (MCK).
Baca juga: PMI latih relawan Sibat NTB untuk kurangi risiko bencana
Proses bantuan berbasis tunai ini melalui proses pencairan langsung yang bekerja sama dengan salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Bank Mandiri.
"Sebelumnya PMI juga sudah melakukan hal serupa dalam tahap tanggap darurat dengan menyalurkan bantuan nontunai melalui voucher kepada 6.028 kepala keluarga untuk belanja material bangunan hunian, laterine serta perlengkapan rumah tangga.
Baca juga: PMI gelar pelatihan pembuatan hunian aman gempa
Sementara itu, salah seorang penerima manfaat, Hadijah warga Guntur Macan, Kabupaten Lombok Barat mengaku saat gempa yang terjadi tahun lalu rumahnya rata dengan tanah atau hancur sehingga, dengan adanya bantuan dari PMI tersebut akan dimanfaatkan untuk memperbaiki kembali rumahnya.
"Bantuan ini akan dipergunakan untuk membeli bahan material bangunan dan memperbaiki rumah saya serta membuat fasilitas MCK," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Ini salah satu bentuk komitmen PMI dalam operasi pemulihan untuk terus membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa di Lombok melalui berbagai model bantuan berbasis tunai," kata Kasubdiv Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat Ridwan S Carman melalui sambungan telepon, Rabu.
Baca juga: PMI NTB latih relawannya dirikan huntara bagi korban bencana
Menurut dia bantuan berbasis tunai ini merupakan dukungan dari Perhimpunan Bulan Sabit Merah Qatar (Qatar Red Crescent) yang nantinya akan digunakan peruntukan bantuannya kepada warga masyarakat yang terdampak parah yang sudah di verifikasi yang menjadi prioritas sebagai penerima manfaat bantuan ini.
Dalam membantu operasi pemulihan ini bantuannya difokuskan untuk memenuhi keperluan dan membeli berbagai kebutuhan bahan bangunan, peralatan rumah tangga dan pembangun sanitasi tempat mandi, cuci dan kakus (MCK).
Baca juga: PMI latih relawan Sibat NTB untuk kurangi risiko bencana
Proses bantuan berbasis tunai ini melalui proses pencairan langsung yang bekerja sama dengan salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Bank Mandiri.
"Sebelumnya PMI juga sudah melakukan hal serupa dalam tahap tanggap darurat dengan menyalurkan bantuan nontunai melalui voucher kepada 6.028 kepala keluarga untuk belanja material bangunan hunian, laterine serta perlengkapan rumah tangga.
Baca juga: PMI gelar pelatihan pembuatan hunian aman gempa
Sementara itu, salah seorang penerima manfaat, Hadijah warga Guntur Macan, Kabupaten Lombok Barat mengaku saat gempa yang terjadi tahun lalu rumahnya rata dengan tanah atau hancur sehingga, dengan adanya bantuan dari PMI tersebut akan dimanfaatkan untuk memperbaiki kembali rumahnya.
"Bantuan ini akan dipergunakan untuk membeli bahan material bangunan dan memperbaiki rumah saya serta membuat fasilitas MCK," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019