Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengimbau masyarakat untuk peduli dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan berbelanja produk-produk UMKM dan membantu mempromosikannya.

Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu saat mengunjungi UMKM perajin makanan khas Purwakarta, kue simping dan semprong, di Jalan Ahmad Yani, Cipaisan, Purwakarta, Sabtu, setelah meresmikan kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purwakarta yang juga berlokasi di Jalan Ahmad Yani, dan hanya berjarak sekitar 500 meter dengan lokasi UMKM.

Baca juga: Hasto sampaikan pesan Megawati saat meresmikan kantor PDIP Purwakarta

Hasto bersama rombongan di antaranya Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono, Ketua DPC PDIP Purwakarta Sutisna berjalan kaki dari Kantor DPC mengunjungi UMKM tersebut dengan berjalan kaki.

Menurut Hasto, PDI Perjuangan sangat menghargai UMKM lokal karena mengangkat cita rasa makanan nusantara bersama dengan rempah-rempah Indonesia.

Politikus PDIP asal Yogyakarta ini juga meyakini UMKM lokal merupakan dasar usaha rakyat dalam menopang ekonomi negara.

"Kita harus peduli dengan UKMM. Kita harus mengangkat UMKM agar mampu bersaing dengan produk-produk dari luar. Simping ini contohnya, gurih dan enak," kata Hasto sambil mencicipi simping.

Baca juga: Pilkada 2020, PDI Perjuangan Sukabumi fokus bangun koalisi

Hasto juga mengajak anggota rombongan untuk mencicipi keu simping dan kue semprong yang menjadi produk dari UMKM Simping Raos tersebut. "Ini juga semprong nikmat sekali. Ayo teman-teman, coba makanan khas nusantara ini," kata Hasto.

Hasto mengapresiasi usaha rakyat yang menggandeng kaum ibu dan tetangga. "Usaha ini merupakan budaya gotong royong yang menjadi dasar negara berdikari," katanya.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono juga mencoba memasak kue simping. Dengan alat tradisional, anggota Komisi IV DPR RI itu membolak-balik alat pemanggang kue simping.

Baca juga: PDIP: Kabinet baru didesain untuk jawab tantangan eksternal

Pemilik UMKM perajin kue simping, Ooy Hoyati, putri dari Nurmeita Sari Apandi bercerita, setiap hari pihaknya bisa memproduksi 1.000 sampai 1.500 bungkus kue simping dan semprong, dengan harga Rp9.000 per bungkus.

Menurut Ooy, penjualan simping dan semprong akhir-akhir ini terus menurun. "Dulu, kami bisa memasarkan kue semprong sampai ke Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Sekarang, cuma dipasarkan di Purwakarta," katanya.

Hasto, juga mengajak rombongan makan siang di warung sate maranggi Haji Yetty di Cibungur Purwakarta. Menurut Hasto, kuliner Indonesia beraneka ragam dan bercita rasa lezat.

Menu utama di warung sate maranggi, adalah sate daging sapi dengan sambal tomat. Banyak menu lainnya yang dihidangkan oleh pramusaji. "Ini menunjukkan kekayaan budaya kita yang luar biasa dalam wujud kuliner," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019