Sejumlah 30 mahasiswa Polbangtan Bogor mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Korps Sukarela Mahasiswa atau yang biasa dikenal dengan KSR.

Korps Sukarela Mahasiswa (KSR) sendiri merupakan organisasi kepalang merahan di bawah naungan Palang Merah Indonesia (PMI) yang bergerak pada bidang kesehatan masyarakat, pertolongan pertama dan bantuan siaga bencana.

Pelatihan dilakukan sebanyak 6 (enam) kali tatap muka yang dilaksanakan pada setiap akhir pekan pada 9 sampai 10 November, 16 sampai 17 November hingga 23 sampai 24 November 2019. Diklat KSR dilaksanakan di kedua kampus Polbangtan, yakni Kampus Jurusan Pertanian dan Peternakan, selain itu dilaksanakan juga di Markas PMI Kota Bogor sendiri sebagai bentuk pengenalan kegiatan dan keorganisasian.

Baca juga: BPM Polbangtan Bogor turut sukseskan Mukerwil FL2MI wilayah Jabodetabek di Unpak

Diklat KSR ini dipadatkan selama 32 jam dari normalnya Diklat KSR pada umumnya yang seharusnya dilakukan 120 jam selama total pertemuan. Hal ini dilakukan mengingat begitu padatnya kegiatan akademik mahasiswa sehingga dilakukan penyesuaian.

Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan jiwa kepedulian bagi anggota, kesadaran akan pola hidup sehat dan pencegah penyakit sejak dini di masyarakat bagi lingkungan sekitar.

Fachru Razi (20) selaku ketua pelaksana sekaligus komandan tim terpilih mengutarakan bahwa urgensi awal diadakannya Diklat KSR ini terletak pada upaya peningkatan kualitas kesehatan mahasiswa kampus secara mandiri dengan membangun kerjasama bersama PMI, sehingga akhirnya pada output-nya nanti dicanangkan untuk dapat turun ke masyarakat dan lingkungan sekitar.

Baca juga: Polbangtan Bogor adakan Seminar Nasional Mahasiswa

Hingga saat ini materi yang sudah diterima oleh peserta Diklat cukup beragam, mulai dari pertolongan pertama, keorganisasian KSR, siaga bencana, kepalangmerahan hingga kesehatan pribadi dan keluarga.

Hingga pada akhir kegiatan Diklat nanti akan ditutup dengan simulasi dan pelantikan kelulusan anggota KSR angkatan utama di Polbangtan Bogor dan akan menjadi bakal calon Unit 3 KSR Polbangtan Bogor.

“Titik fokus kami saat ini masih pada pembentukan karakter dan pengenalan kegiatan dari KSR sendiri. Dimana dalam hal ini dilakukan dengan membangun mental dan kesiapan dalam tanggap darurat bencana dan kecelakaan,” kata Fachru.

Harapan dengan dilakukannya kegiatan Diklat KSR ini mengacu pada output untuk menghasilkan kader-kader pertanian yang peduli dengan kesehatan masyarakat, dimana dalam hal ini memiliki jiwa sosial yang tinggi dan rela berkorban dalam kegiatan kepedulian sosial ataupun bantuan bencana, tentunya hal tersebut harus didukung dengan kemampuan dan keterampilan yang kompeten pada bidang terkait.

Baca juga: Polbangtan Bogor gelar Seminar Metodologi Penelitian

Kedepannya Polbangtan Bogor akan segera membentuk keorganisasian KSR. Mengingat hal ini merupakan hal yang baru bagi Polbangtan sendiri yang merupakan angkatan pertama KSR di Polbangtan.

Tentunya ada sederet persiapan yang telah menanti untuk dilakukan dan menjadi tanggung jawab semua peserta.

“Nantinya kita akan mendiskusikan kemana arah dan tujuan organisasi serta bersama-sama mengevaluasi sampai mana kinerja yang sudah tercapai," tutur Dantim.

Jiwa-jiwa pemuda saat ini harus memiliki kepeduliaan dan kepekaan sosial di tengah berkembangnya budaya modern.

Mahasiswa tidak bisa menutup mata dengan sejumlah bencana dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya di Indonesia guna menjadi pemuda yang berani dan memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. (Swu).

Pewarta: Oleh: Syifa Widi Utami, Mahasiswa Polbangtan Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019