Sukabumi (Antaranews Bogor) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Sukabumi, mencatat dalam sehari tepatnya Kamis (5/3) di tiga kecamatan yakni Gegerbitung, Sukalarang dan Nagrak dilanda bencana angin puting beliung.

"Untuk di Kecamatan Gegerbitung sebanyak 63 rumah rusak dengan rincian 58 rumah rusak ringan dan sisanya rusak ringan, sementara dua kecamatan lainnya sampai saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap rumah atau bangunan yang rusak akibat bencana angin puting beliung tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo kepada Antara, Jumat.

Menurut Usman, pada kejadian bencana ini tidak ada korban jiwa dan belum diketahui berapa kerugian akibat puting beliung ini. Lebih lanjut, mayoritas rumah yang rusak pada bagian atapnya, seperti gentengnya yang jatuh karena tersapu oleh angin puting beliung itu.

Saat ini warga sudah mulai kembali membersihkan rumah serta halamannya dan untuk pohon yang tumbang menimpa rumah tengah dievakuasi dahannya, namun untuk warga yang rumahnya hanya bagian atapnya saja sudah diperbaiki. Selain itu, kami juga mengerahkan relawan untuk membantu para korban bencana di tiga kecamatan itu dan memberikan bantuan sementara atau darurat.

"Bantuan sejak pagi sudah kami kirimkan dan untuk bantuan perbaikan rumah khususnya bagi warga yang rumahnya rusak sedang menunggu hasil verifikasi," tambahnya.

Sebelumnya juga, pada Senin, 3/3 juga terjadi angin puting beliung di Kampung Babakan Anyar, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak yang menyebabkan dua rumah rusak. Selang dua hari tepatnya pada Rabu, 5/3 puting beliung juga melanda Kecamatan Sukaraja, yang menyebabkan puluhan rumah rusak pada bagian atap dan juga merusak lahan pertanian.

"Dilihat dari kondisi cuaca dalam sepekan terakhir ini, potensi terjadinya bencana khususnya angin puting beliung cukup tinggi dan tidak hanya bencana itu saja, banjir dan longsor pun berpotensi terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi," kata Usman.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014