Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (5/11) malam mengakibatkan jalan penghubung antarkampung di Desa Karangtengah terputus dan tidak bisa lagi dilalui kendaraan.

"Jalan tersebut merupakan akses jalan utama warga yang menghubungkan Kampung Sindangresmi dengan Kampung Porki, Kecamatan Cibadak," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Rabu.

Baca juga: Warga dua kampung di Sukabumi mengungsi akibat pergerakan tanah

Menurut dia petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) dan unsur Muspika Cibadak yang meninjau lokasi kejadian dan mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada karena bencana serupa bisa kembali terjadi.

Adapun penyebat terputusnya jalan penghubung sepanjang 30 meter dengan lebar delapan meter tersebut akibat hujan deras sehingga tanah menjadi bergeser dan berdampak kepada sarana jalan.

Menurut dia, tidak hanya bencana pergerakan tanah, hujan deras juga menyebabkan longsor tebing tanah yang lokasinya tidak jauh sehingga, berdampak kepada lahan pertanian di daerah tersebut.

Baca juga: Ratusan warga Cibadak mengungsi akibat bencana

Meskipun bencana ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan merusak bangunan rumah milik warga, katanya, tetapi aktivitas warga menjadi terganggu. Maka dari itu, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan.

"Walaupun intensitas hujan belum tinggi dan tidak sepanjang hari turun hujan tetapi, harus diwaspadai oleh masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor. Kasus kejadian tanah longsor dalam sepekan terakhir ini cukup tinggi," tambahnya.

Baca juga: Bencana pergerakan tanah melanda Jampang Kulon Sukabumi

BPBD menginstruksikan kepada relawan maupun petugas yang berada di setiap kecamatan untuk selalu mematau dan melakukan tindakan cepat jika ada laporan bencana untuk meminimalisasikan dampaknya.

Selain itu, imbauan dan sosialisasi pun gencar dilakukan agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana khususnya tanah longsor dan pergerakan tanah selalu waspada dan antisipasi, demikian Daeng Sutisna.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019