Sukabumi (Antaranews Bogor) - Hasil penelitian laboratorium yang dilakukan Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi terhadap ratusan ekor ayam yang mati mendadak di Desa Ubrug seluruhnya negatif flu burung.

"Kematian mendadak ayam kampung milik warga di Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara tersebut disebabkan oleh penyakit tetelo atau Newcastle Disease (ND) sehingga tidak berbahaya bagi warga, namun masyarakat tetap harus menjaga kebersihan kandang ayamnya tersebut," kata Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir, Senin.

Menurut Abdul, dari hasil pemantauan dan pendataan yang dilakukan pihaknya sejak Sabtu, 22/2 sampai saat ini tidak ada lagi ayam kampung atau jenis unggas lainnya milik warga yang mati mendadak. Diduga, matinya unggas-unggas tersebut akibat pengaruh cuaca dan kurang higienisnya kandang.

Selain itu, banyaknya unggas yang mati mendadak tersebut disebabkan pemelihara tidak mengkandang peliharaannya itu sehingga rentan terserang penyakit ditambah makanan yang diberikannya pun kurang baik untuk daya tahan tubuh ayam-ayamnya.

"Walaupun demikian kami tetap melakukan pemantauan terhadap daerah rawan penyebaran penyakit unggas khususnya kecamatan yang memiliki sentra ternak unggas, walaupun di Desa Ubrug tidak ada peternakan, tetapi tidak menutup kemungkinan ada penyakit unggas bisa menular dengan cepat jika kondisi lingkungan dan cauca kurang mendukung," tambahnya.

Sementara, Kepala Desa Ubrug, Hamid Muchtar mengatakan dari hasil pendataan yang dilakukan oleh pihaknya terhadap ayam kampung milik warga yang mati mendadak mencapai 250 ekor lebih. Bangkai ayam yang mati tersebut dibuang dan dibakar untuk mengantisipasi penularan ke unggas yang lain.

"Untuk antisipasi lainnya, kami juga memberikan himbauan kepada warga agar mengkandangkan unggas-unggas peliharaannya agar tidak mudah terserang penyakit dan membersihkan kandang secara rutin serta memberikan vitamin kepada unggasnya agar terjaga daya tahan tubuhnya," kata Hamid.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014