Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin mengandalkan para santri dari berbagai pondok pesantren untuk menghadang gerakan radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya tempatkan santri di garda terdepan mengadang radikalisme dan terorisme demi keutuhan NKRI," ujarnya di hadapan ribuan santri saat menghadiri kegiatan "Santri Culture Night" di Surabaya, Minggu malam.

"Santri Culture Night" merupakan acara puncak dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2019 yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Kegiatan ini menyuguhkan kirab beragam kebudayaan santri dari berbagai daerah kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Pada kesempatan tersebut, Wapres menilai tugas santri adalah bersama-sama pemerintah untuk mengawal NKRI dari paham-paham yang menyimpang.

Ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia itu juga mengungkapkan bahwa pemerintah ke depan bertekad membangun Indonesia maju, termasuk mengandalkan para santri.

"Untuk membangun Indonesia maju tergantung manusianya. Kita ingin membangun manusia unggul, sehat, cerdas dan produktif tetapi juga berakhlakul karimah. Dengan begitu diharapkan Indonesia cepat maju pada masa akan datang," ucapnya.

Selain itu, KH Ma'ruf Amin menyampaikan santri juga harus dibekali dengan ilmu dan pengetahuan yang cukup sesuai dengan tantangan yang dihadapi dan harus siap berada di manapun serta menjadi apapun.

"Sekarang ini banyak santri jadi menteri," tuturnya sembari menunjuk ke arah Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang turut hadir di acara tersebut.

Bahkan, Wapres Ma'ruf Amin juga menunjuk dirinya yang seorang santri dan kini menjabat orang nomor dua di republik ini.

"Ke depan saya harap ada santri yang jadi Presiden," katanya.
 

Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019