Penggunaan plastik untuk kemasan, baik makanan dan minuman bisa berdampak buruk bagi lingkungan. Itu menjadi perhatian Pemkab Purwakarta dalam meminimalisasi penggunaan serta keberadaan sampah plastik.
"Limbah plastik cukup mengkhawatirkan, maka saya dorong OPD untuk meminimalisasi limbahnya dengan berbagai program," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, ada beberapa program yang bisa dikatakan menjadi unggulan di masing-masing OPD, di antaranya oleh Dispangtan, Disdik dan DLH.
"Tentu saja saya dorong agar seluruh OPD untuk mengedukasi tentang limbah plastik, bahkan programnya terus konsistensi," kata Anne.
Baca juga: Pemkab Purwakarta bangun akses masyarakat Sukasari
Menurut dia, limbah plastik cukup mengkhawatirkan apalagi tidak bisa terurai secara cepat, sehingga perlu penanganan dan solusi yang tepat.
"Perlu dilakukan program yang massif dan upaya ini terus kita dorong demi terciptanya lingkungan yang sehat," kata Mantan Mojang Purwakarta 1999.
Berbagai OPD pun terus melakukan sosialisasi baik Dinas Pendidikan,Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) serta OPD lainnya, kini terdapat tempat sampah khusus sampah plastik kemasan.
Misalnya, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta terus memanfaatkan momen car free day di areal Taman Air Mancur Sribaduga untuk memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat melalui Urban Farming On The Road.
Baca juga: Truk bertonase berat, Pemkab Purwakarta ingin ada aturan jam operasional
Hanya dengan menukarkan sampah plastik, masyarakat bisa mendapatkan bibit sayuran berkualitas, bahkan diacara tersebut masyarakat diajarkan cara menanam, memanfaatkan sampah plastik kemasan menjadi barang tepat guna termasuk memberikan edukasi menanam secara hydroponic.
"Edukasi penanaman dengan lahan terbatas,juga masyarakat bisa mendapatkan bibit sayuran dengan hanya menukarkan sampah plastik kemasan," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan. Beberapa waktu yang lalu.
Kegiatan yang digagas oleh Bidang Perkebunan dan Holtikultura, menyasar masyarakat baik anak - anak maupun usia dewasa. Apalagi menurutnya upaya memaksimalkan masyarakat untuk gemar makan sayur - sayuran.
"Jelas targetnya semua kalangan,bahwa menanam itu menyenangkan bahkan antusias warga bisa kita lihat,apalagi anak - anak." Kata Agus.
Untuk sampah plastik lanjut Agus, akan dikumpulkan baik dijadikan pot atau hiasan, atau didistribusikan kepada kelompok masyarakat yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan daur ulang barang tepat guna.
"Upaya kita menjaga lingkungan dari sampah plastik yang memang sulit diurai,setelah terkumpul bisa dijadikan barang tepat guna," katanya.
Baca juga: Pemkab Purwakarta maksimalkan pelayanan kesehatan melalui program Saung Ambu
Bukan hanya Dispangtan, pemanfaatan plastik menjadi barang tepat guna bagian upaya mendukung pengurangan sampah plastik terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan, dimulai dari Edukasi melalui MPLS pada orientasi siswa, hingga menargetkan tahun 2020 sekolah di Purwakarta bebas dari sampah plastik.
Termasuk menyelanggarakan karnaval pakaian daur ulang yang diikuti oleh 52 pelajar SMP perwakilan dari SMP Negeri/Swasta termasuk Sekolah Satu Atap (Satap).
Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengatakan bagian kampanye waspada sampah plastik setelah itu ada festival film selamatkan bumi kita.
"Menyadarkan dan menanamkan memori dalam diri siswa dan guru serta masyarakat pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik," ujarnya di tempat yang sama.
Baca juga: Kawasan Tajug Gede Cilodong Purwakarta akan jadi pusat studi peradaban
Apalagi komitmen pengurangan sampah plastik sudah diterapkan dimulai dari kegiatan MPLS di sekolah - sekolah. Bahkan komitmen tersebut memili efek positif, siswa SMP di Purwakarta bahkan sudah bisa memanfaatkan sampah daur ulang menjadi karya dan produk tepat guna.
"Plastik perlu kita waspadai dan kurangi, sampahnya bisa dimanfaatkan sebagai daur ulang, bahkan siswa sudah ada yang bisa menghasilkan produk seperti pot atau wadah sampah," jelasnya.
Bukan hanya Disdik maupun Dispangtan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta terus melakukan upaya pemahaman pengurangan sampah plastik diantaranya memaksimalkan masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan limbah plastik hingga penyediaan bank sampah.
"Jelas itu komitmen kita dalam menjaga lingkungan, terutama dari limbah plastik," ujar Kepala DLH Purwakarta Deden Guntari. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Limbah plastik cukup mengkhawatirkan, maka saya dorong OPD untuk meminimalisasi limbahnya dengan berbagai program," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, ada beberapa program yang bisa dikatakan menjadi unggulan di masing-masing OPD, di antaranya oleh Dispangtan, Disdik dan DLH.
"Tentu saja saya dorong agar seluruh OPD untuk mengedukasi tentang limbah plastik, bahkan programnya terus konsistensi," kata Anne.
Baca juga: Pemkab Purwakarta bangun akses masyarakat Sukasari
Menurut dia, limbah plastik cukup mengkhawatirkan apalagi tidak bisa terurai secara cepat, sehingga perlu penanganan dan solusi yang tepat.
"Perlu dilakukan program yang massif dan upaya ini terus kita dorong demi terciptanya lingkungan yang sehat," kata Mantan Mojang Purwakarta 1999.
Berbagai OPD pun terus melakukan sosialisasi baik Dinas Pendidikan,Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) serta OPD lainnya, kini terdapat tempat sampah khusus sampah plastik kemasan.
Misalnya, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta terus memanfaatkan momen car free day di areal Taman Air Mancur Sribaduga untuk memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat melalui Urban Farming On The Road.
Baca juga: Truk bertonase berat, Pemkab Purwakarta ingin ada aturan jam operasional
Hanya dengan menukarkan sampah plastik, masyarakat bisa mendapatkan bibit sayuran berkualitas, bahkan diacara tersebut masyarakat diajarkan cara menanam, memanfaatkan sampah plastik kemasan menjadi barang tepat guna termasuk memberikan edukasi menanam secara hydroponic.
"Edukasi penanaman dengan lahan terbatas,juga masyarakat bisa mendapatkan bibit sayuran dengan hanya menukarkan sampah plastik kemasan," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan. Beberapa waktu yang lalu.
Kegiatan yang digagas oleh Bidang Perkebunan dan Holtikultura, menyasar masyarakat baik anak - anak maupun usia dewasa. Apalagi menurutnya upaya memaksimalkan masyarakat untuk gemar makan sayur - sayuran.
"Jelas targetnya semua kalangan,bahwa menanam itu menyenangkan bahkan antusias warga bisa kita lihat,apalagi anak - anak." Kata Agus.
Untuk sampah plastik lanjut Agus, akan dikumpulkan baik dijadikan pot atau hiasan, atau didistribusikan kepada kelompok masyarakat yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan daur ulang barang tepat guna.
"Upaya kita menjaga lingkungan dari sampah plastik yang memang sulit diurai,setelah terkumpul bisa dijadikan barang tepat guna," katanya.
Baca juga: Pemkab Purwakarta maksimalkan pelayanan kesehatan melalui program Saung Ambu
Bukan hanya Dispangtan, pemanfaatan plastik menjadi barang tepat guna bagian upaya mendukung pengurangan sampah plastik terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan, dimulai dari Edukasi melalui MPLS pada orientasi siswa, hingga menargetkan tahun 2020 sekolah di Purwakarta bebas dari sampah plastik.
Termasuk menyelanggarakan karnaval pakaian daur ulang yang diikuti oleh 52 pelajar SMP perwakilan dari SMP Negeri/Swasta termasuk Sekolah Satu Atap (Satap).
Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengatakan bagian kampanye waspada sampah plastik setelah itu ada festival film selamatkan bumi kita.
"Menyadarkan dan menanamkan memori dalam diri siswa dan guru serta masyarakat pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik," ujarnya di tempat yang sama.
Baca juga: Kawasan Tajug Gede Cilodong Purwakarta akan jadi pusat studi peradaban
Apalagi komitmen pengurangan sampah plastik sudah diterapkan dimulai dari kegiatan MPLS di sekolah - sekolah. Bahkan komitmen tersebut memili efek positif, siswa SMP di Purwakarta bahkan sudah bisa memanfaatkan sampah daur ulang menjadi karya dan produk tepat guna.
"Plastik perlu kita waspadai dan kurangi, sampahnya bisa dimanfaatkan sebagai daur ulang, bahkan siswa sudah ada yang bisa menghasilkan produk seperti pot atau wadah sampah," jelasnya.
Bukan hanya Disdik maupun Dispangtan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta terus melakukan upaya pemahaman pengurangan sampah plastik diantaranya memaksimalkan masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan limbah plastik hingga penyediaan bank sampah.
"Jelas itu komitmen kita dalam menjaga lingkungan, terutama dari limbah plastik," ujar Kepala DLH Purwakarta Deden Guntari. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019