Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menyiagakan personelnya untuk mewaspadai semakin meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena masih ada beberapa titik api yang berpotensi membesar.

"Ada beberapa titik yang kami waspadai kembali terjadi kebakaran. Maka dari itu, personel yang kami siagakan ini untuk mempercepat sekaligus membantu tim pemadam lainnya dalam penanggulangan kebakaran ini," kata Wakil Sekretaris PMI Kabupaten Banjar M Jazuli Rahman melalui sambungan telepon, Selasa.

Baca juga: PMI Banjar terjunkan personel bantu padamkan karhutla di Kalsel

Selain menyiagakan personel, pihaknya juga menyiapkan truk tangki air, ambulance dan peralatan lainnya. Dari pantauannya, ada beberapa titik api baru yang berpotensi terus membesar dan merembet ke lahan lainnya.

Tingginya angka kasus karhutla ini karena dalam beberapa bulan terakhir ini wilayah Kabupaten Banjar tidak turun hujan sehingga banyak rumput, pepohonan, ranting dan daun kering yang bisa menjadi penyebab membesarnya kebakaran.

Bahkan, saat ini karhutla sudah melebar ke daerah perbatasan sehingga penanganannya harus cepat. Apalagi seperti beberapa waktu lalu, setelah pihaknya dan petugas gabungan lainnya memadamkan karhutla di perbatasan ternyata muncul titik api yang baru sehingga personelnya kembali diterjunkan untuk memadamkan.

Baca juga: PMI Banjar Kalsel terjunkan relawan padamkan kebakaran hutan di perbatasan

"Tidak tertutup kemungkinan ada titik api baru di beberapa lokasi, untuk itu kami imbau personel yang diturunkan untuk melakukan pemadaman agar selalu waspada dan berhati-hati serta saling mengawasi untuk antisipasi adanya relawan yang terluka maupun sesak nafas saat bertugas," katanya.

Jazuli mengatakan dalam penanganan karhutla ini pihaknya berkoordinasi dengan tim lainnya seperti Team Emergency Banjar Response, Tim Karhutla Polres Banjar, BPBD Kota Banjarbaru, TNI, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Damkar Kota Banjarbaru dan beberapa instansi lainnya.

Tidak hanya itu, secara rutin PMI pun mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya karhutla seperti membakar lahan kering, membuang puntung rokok yang baranya masih menyala dan lainnya.

Kepada warga yang ingin bepergian, diimbau agar menggunakan masker dan pihaknya juga telah menyiagakan petugas medis untuk membantu masyarakat seperti sesak nafas maupun harus dievakuasi ke klinik maupun rumah sakit.*

Baca juga: PMI NTB gelar pelatihan fasilitator pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019