Pemasalahan transportasi di perkotaan tidak akan pernah ada habisnya.Hal ini seiring dengan pertumbuhan pusat-pusat ekonomi yang mendorong mobiiitasmasyarakat. Faktor ini diyakini turut mendorongpeningkatan
jumlah kendaraan di jalan raya yang tidak seimbang dengan kondisi ruas jalan yang ada.

Kondisi ini pun terjadi di Kota Bogor. Oleh karena itu,selama lima tahun Walikota dan Wkail Walikota
Bogor, Diani Budiarto-Achmad Ru’yat memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan.  Bahkan, pada tahun 2010 lalu, Diani Budiarto sempat mencanangkan  sebagai tahun infrastruktur Kota Bogor.

Dalam Laporan pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Walikota Bogor disebutkan,untuk menangani masalah transportasi, dalam kurun waktu tahun 2009-2013, Pemerintah Kota Bogor telah
melaksanakan pembangunan transportasi. Konsep ini berpedoman pada sembilan program, antara lain program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan serta
program pembangunan jalan, jembatan, dan drainase.

Beberapa capaian dalam melaksanakan kesembilan program tersebut antara lain sampai dengan tahun 2013, rasio
panjang jalan terhadap luas wilayah Kota Bogor mengalami peningkatan sebesar 0,01 %. Meskipun peningkatan pertumbuhan panjang jalan tersebut tidak begitu besar, namun sejumlah ruas jalan saat ini telah siap untuk dilanjutkan
pembangunan fisik konstruksinya.   

Capaian rasio panjang jalan berkondisi baik terhadap jumlah panjang jalan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari kondisi tahun 2009 yang baru mencapai 34,98% dan di tahun 2012 telah mencapai 45,47 %. Karena estimasi sementara untuk tahun 2013, rasio panjang jalan berkondisi baik terhadap jumlah panjang jalan dapat mencapai 48,96%.

Indikator capaian positif lainnya yakni rasio panjang trotoar/ pedestrian yang tersedia dibandingkan panjang jalan meningkat sebesar 0,62 % dari kondisi tahun 2009 yang mencapai 15,87%. Di tahun 2013, rasio panjang trotoar/ pedestrian yang tersedia dibandingkan panjang jalantelah
menjadi 16,49%.


Selanjutnya, capaian rasio panjang drainase yang berkondisi baik terhadap panjang jalan meningkat sebesar 1,40% dari kondisi tahun 2009 sebesar 20,52% menjadi 21,92% pada tahun
2013.

Dari BORR ke BIRR     

Sementara itu, salah satu proyek pembangunan jalan yang sudah dituntaskan antara lain proyek pembangunan
tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi 1.  Pembangunan jalan tol sepanjang 3,8 km dimulai sejak tahun  2005.

Pembangunan jalan tol BORR dibagi dalam tiga seksi, yaitu seksi 1 dengan jarak Sentul Selatan-Kedung Halang sepanjang 3,8 km, seksi 2 dengan jarak Kedunghalang-Simpang Yasmin 4 km, dan seksi 3, dengan jarak Simpang Yasmin-Dramaga sepanjang 3,2 km.


Berbeda dengan seksi 1, pembangunan jalan tol BORR seksi 2 yang kini sedang dikerjakan dibangun dengan fly over.  Setelah tuntas seksi 2, pembangunan akan dilanjutkan dengan
pembangunan rute seksi 3.

Pembangunan infrastruktur lainnya yakni pembangunan underpass di Jalan KH Sholeh Iskandar. Terowongan sepanjang 1.574 meter ini dibangun untuk menghindari persimpangan (pintu) rel kereta, yang kerap kali menjadi biang kemacetan di jalan tersebut.  

"Kami berharap dengan pembangunan infratruktur tersebut akan bisa mengatasi  kemacetan lalu lintas di dalam Kota. Tol BORR sangat berarti untuk mengurangi kendaraan yang masuk tengah kota Bogor, sehingga kemacetan akan bisa berkurang,“ kata walikota Bogor Diani Budiarto.

Diani menyebutkan, pembangunan infrastruktur jalan merupakan bagian dari penanganan trasportasi yang menjadi salah satu empat program skala prioritas yang ditangani sejak tahun 2004.

Selain BORR, juga dibangun Bogor Inner Ring Road (BIRR) yang menghubungkan Harjasari–Pasir Kuda.

Untuk tahap pertama pembangunan dimulai antara Wangun sampai Muara Sari Bogor Selatan yang menjadi titik pertemuan dengan akses tol Ciawi–Sukabumi.         

Di samping itu, jalan R3 menghubungkan warung Jambu- Jalan Raya Tajur/Wangun sepanjang 10,3 km yang dibangun dalam tiga seksi.  Seksi 1 menghubungkan Jl Adnawijaya–Vila Duta
sepanjang 4,7 km, seksi 2 Villa Duta- Parungbanteng sepanjang 2,4 km dan seksi 3 menghubungkan Parungbanteng – Jl Raya Tajur/Wangun sepanjang 3,2  km.

Tentu saja, kita berharap perubahan dan perbaikan infrastruktur jalan selama sepuluh tahun terkahir ini
dapat menjadi pengurai yang efektif dalam mengurai masalah lalu lintas di Kota Bogor. (adv)

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013