Paruh waktu pertama Grebeg Pasar yang digelar di Kota Jambi oleh Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Kominfo RI bisa dibilang sukses. Lebih kurang seribu pedagang sudah diboardingkan ke marketplace oleh Relawan Pandu Digital pada kurun waktu 23 – 29 Agustus 2019. Apresiasi pedagang dan dukungan dari pemerintah daerah memperlancar jalannya acara.

Selama enam hari berjalan Grebeg Pasar UMKM Go Online di kota Jambi telah menyasar para pedagang di Pasar Angso Duo, Pasar Talang Banjar dan Pasar Mama. Baik pedagang di dalam pasar maupun di luar area pasar. Pada paruh kedua 30 Agustus – 5 September 2019 giliran Pasar Mama, Pasar Istana dan Pasar Kecamatan yang jadi giliran Grebeg Pasar UMKM Go Online selanjutnya.

Mendapat sosialisasi, edukasi dan pendampingan dari para Relawan Pandu Digital yang khusus direkrut untuk mendukung acara ini, pedagang tak menyia-nyiakan kesempatan. Bagi pedagang, berjualan dengan sistem online membuat mereka merasa lebih merdeka karena berjualan tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Bebas berjualan kapan saja tak melulu pada jam kerja, dan berjualan bisa dilakukan di rumah tak perlu repot-repot ke kios.

Pedagang yang baru mulai menjajal berdagang di marketplace merasa beruntung karena mendapat peluang pengembangan usaha lewat jalur digital. Pedagang yang sudah jauh-jauh hari membuka toko online di marketplace kini sudah menuai hasilnya.

Seperti Salamah (28) yang mengartikan merdeka adalah ketika sekarang pedagang tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu untuk berdagang. Bisa berjualan ke area mana saja di seluruh Indonesia dan bisa berjualan dari mana saja dan kapan saja hanya dengan modal smartphone.

“Saya berjualan kosmetik. Sekarang berkat adanya marketplace saya bisa berjualan ke seluruh daerah di Indonesia. Entah dari rumah atau dari pasar, saya bisa berjualan kapanpun asal memegang hp. Dahulu customer hanya sekitar Kota Jambi saja. Alhamdulillah omset pun meningkat,” tutur Salamah yang membuka kios kosmetik di Pasar Talang Banjar.

Baca juga: Grebeg Pasar UMKM Go Online jadi solusi pedagang Pasar Senggol Makassar

Hal senada juga diucapkan Putri (27) yang telah lama berjualan baju muslim. Kini berkat adanya marketplace ia bisa berjualan ke seluruh pelosok Tanah Air dari Sabang dari Merauke dengan cara-cara yang praktis lewat marketplace sehingga memudahkan transaksi dan pengiriman barang.

“Sekarang dengan adanya marketplace jualan jadi lebih efektif dan efisien. Pembayaran cepat dan pengiriman juga cepat. Jadi customer saya terus bertambah dari Sabang hingga Merauke dan bisnis saya terus berkembang,” kata Putri.

Apa yang dikatakan oleh Putri dan Salamah ini senada dengan tujuan Grebeg Pasar. Sumarno Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital (Ekodig) Kementerian Kominfo RI pada pembukaan Training Relawan Pandu Digital pada Kmis (22/8) pun mengemukaan bahwa Grebeg Pasar bertujuan untuk mendorong UMKM agar dapat menuai benefit atas berkembang pesatnya teknologi digital. Bagi pedagang yang mempu memanfaatkan dengan maksimal kehadiran teknologi digital maka mereka juga akan menuai hasil yang maksimal juga berupa naiknya omset dan keuntungan mereka.

“UMKM harus bisa mendapatkan manfaat sebesar-besarnya atas perkembangan dunia digital. Lewat marketplace para pedagang bisa berjualan dimana saja kepada siapa saja tidak terbatas lagi dengan jarak dan waktu. Dengan pemanfaatan yang maksimal, maka pedagang juga akan menuai hasil yang maksimal, yaitu naiknya omset dan keuntungan,” kata Sumarno menerangkan.

Grebeg Pasar UMKM Go Online di Kota Jambi berlangsung pada 23 Agustus hingga 5 September 2019. Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Kominfo RI diselenggarakan di beberapa kota dengan dukungan Relawan Pandu Digital yang telah mendapat pelatihan khusus agar dapat melakukan sosialisasi, edukasi dan mendampingi pedagang UMKM untuk memulai aktivitas berjualan online melalui marketplace.

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019