Pada gelaran hari ke tiga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Suslela), Rabu (21/8/2019), Grebeg Pasar UMKM Go Online tiba di Pasar Senggol. Dua puluh empat Relawan Pandu Digital Kominfo melakukan sosialisasi, edukasi dan pendampingan kepada para pedagang di Pasar Senggol untuk memiliki lapak yang tidak lagi berpindah-pindah, yakni toko online di marketplace.
Dibuka dengan training of trainer (TOT) pada Kamis (15/8) Grebeg Pasar Ayo UMKM Go Online disambut baik oleh Andi Muh Yasir Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar. Ia mendukung penuh terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Ekonomi Digital Kominfo RI untuk mengedukasi UMKM di Makassar agar mengenal dan mulai berjualan secara digital.
“Saya senang sekali ada acara ini di Makassar, saya pasti mendukung. Sudah saatnya para UMKM memanfaatkan teknologi canggih yang ada di hp mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak dengan berdagang secara online,” tutur Andi.
Relawan Pandu Digital menyusuri Jalan Cendrawasih yang dipenuhi lapak-lapak pedagang. Satu per satu lapak dikunjungi untuk diberikan edukasi. Jika bersedia, pedagang akan diboardingkan ke marketplace dengan panduan cara membuat akun di salah satu marketplace hingga dapat mengunggah satu produk yang akan dijual.
Kurang lebih 45% pedagang dari sekitar 330 pedagang Pasar Senggol yang berhasil diboardingkan ke marketplace. Pendampingan dari Shopee mempermudah tim relawan melakukan proses boarding dan edukasi kepada para pedagang.
Bagi Ambar Latifa (33) yang tiap pukul 17.00 – 21.00 melapak di Jl Cendrawasih, acara Grebeg Pasar UMKM Go Online menjawab kekhawatirannya selama ini karena bingung bagaimana caranya agar bisa berjualan di pasar digital. Pedagang pakaian ini mengaku sangat ingin berjualan online di marketplace namun bingung bagaimana memulainya. Ia berharap selain berdagang dadakan nantinya juga dapat meraih laba di toko online karena harga pakaian yang ia tawarkan terbilang cukup murah.
Begitupun dengan Mirna (28) pedagang sepatu. Ia bersyukur didatangi relawan yang dengan telaten membantunya memiliki toko online di salah satu marketplace.
“Alhamdulillah ada ini relawan yang bantu saya bikin toko online. Semoga nanti makin laris dagangan saya,” doa Mirna sederhana.
Sumarno Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital (Ekodig), Kementerian Kominfo RI yang pada kesempatan TOT memberikan pembekalan pada Relawan Pandu Digital mengatakan bahwa Grebeg Pasar UMKM Go Online adalah salah satu solusi bagi UMKM yang ingin meningkatkan keuntungan lewat jalur digital.
“Saya rasa ini adalah sebuah solusi bagi UMKM yang tadinya tidak memiliki kios, hanya menggelar lapak kagetan untuk berdagang, kini mereka memiliki kios digital yang akan dikunjungi oleh pembeli dari Sabang sampai Merauke. Bahkan mungkin dari luar negeri. Semoga para UMKM ini bisa memanfaatkan teknologi untuk mendulang untung sebesar-besarnya di pasar digital,” kata Sumarno.
Grebeg Pasar UMKM Go Online Kota Makassar digelar pada 19 Agustus hingga 31 Agustus 2019. Setelah Pasar Butung dan Pasar Senggol, relawan Pandu Digital juga akan melaksanakan grebeg pasar di Pasar Sentral Sungguminasa, Daya Square, Pasar Niaga Daya, Pasar Karebosi Link, Pasar Sentra Makassar, serta beberapa titik keramaian pedagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Dibuka dengan training of trainer (TOT) pada Kamis (15/8) Grebeg Pasar Ayo UMKM Go Online disambut baik oleh Andi Muh Yasir Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar. Ia mendukung penuh terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Ekonomi Digital Kominfo RI untuk mengedukasi UMKM di Makassar agar mengenal dan mulai berjualan secara digital.
“Saya senang sekali ada acara ini di Makassar, saya pasti mendukung. Sudah saatnya para UMKM memanfaatkan teknologi canggih yang ada di hp mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak dengan berdagang secara online,” tutur Andi.
Relawan Pandu Digital menyusuri Jalan Cendrawasih yang dipenuhi lapak-lapak pedagang. Satu per satu lapak dikunjungi untuk diberikan edukasi. Jika bersedia, pedagang akan diboardingkan ke marketplace dengan panduan cara membuat akun di salah satu marketplace hingga dapat mengunggah satu produk yang akan dijual.
Kurang lebih 45% pedagang dari sekitar 330 pedagang Pasar Senggol yang berhasil diboardingkan ke marketplace. Pendampingan dari Shopee mempermudah tim relawan melakukan proses boarding dan edukasi kepada para pedagang.
Bagi Ambar Latifa (33) yang tiap pukul 17.00 – 21.00 melapak di Jl Cendrawasih, acara Grebeg Pasar UMKM Go Online menjawab kekhawatirannya selama ini karena bingung bagaimana caranya agar bisa berjualan di pasar digital. Pedagang pakaian ini mengaku sangat ingin berjualan online di marketplace namun bingung bagaimana memulainya. Ia berharap selain berdagang dadakan nantinya juga dapat meraih laba di toko online karena harga pakaian yang ia tawarkan terbilang cukup murah.
Begitupun dengan Mirna (28) pedagang sepatu. Ia bersyukur didatangi relawan yang dengan telaten membantunya memiliki toko online di salah satu marketplace.
“Alhamdulillah ada ini relawan yang bantu saya bikin toko online. Semoga nanti makin laris dagangan saya,” doa Mirna sederhana.
Sumarno Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital (Ekodig), Kementerian Kominfo RI yang pada kesempatan TOT memberikan pembekalan pada Relawan Pandu Digital mengatakan bahwa Grebeg Pasar UMKM Go Online adalah salah satu solusi bagi UMKM yang ingin meningkatkan keuntungan lewat jalur digital.
“Saya rasa ini adalah sebuah solusi bagi UMKM yang tadinya tidak memiliki kios, hanya menggelar lapak kagetan untuk berdagang, kini mereka memiliki kios digital yang akan dikunjungi oleh pembeli dari Sabang sampai Merauke. Bahkan mungkin dari luar negeri. Semoga para UMKM ini bisa memanfaatkan teknologi untuk mendulang untung sebesar-besarnya di pasar digital,” kata Sumarno.
Grebeg Pasar UMKM Go Online Kota Makassar digelar pada 19 Agustus hingga 31 Agustus 2019. Setelah Pasar Butung dan Pasar Senggol, relawan Pandu Digital juga akan melaksanakan grebeg pasar di Pasar Sentral Sungguminasa, Daya Square, Pasar Niaga Daya, Pasar Karebosi Link, Pasar Sentra Makassar, serta beberapa titik keramaian pedagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019