Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr berpendapat, bahwa road map Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) harus mengakomodasi era 4.0.

"Road map Polbangtan harus mengakomodasi era 4.0 didasarkan pada demand dan RPJM," kata Dedi dalam acara focus group disscussion (FGD) Road Map Pengembangan Politeknik, di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Menurut Dedi, peran Polbangtan dalam mencapai mimpi Kementan untuk kemandirian pangan sangat besar, pemilahan kompetensi pendukung dan dikembangkan kerja sama untuk memperbesar jumlah mahasiswa guna mempercepat pembangunan pertanian.

Ia mengatakan, penyelenggaraan pendidikan vokasi tidak hanya berkolaborasi dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) tetapi juga DUDA (Dunia Usaha Dunia Akademik).

"Perubahan sekolah pertanian menjadi Polbangtan perlu diikuti perubahan mindset dosen melalui retooling dan atau menghadirkan praktisi ke kampus," katanya.

Jadi, kata Dedi, Polbangtan diharapkan tidak hanya menawarkan program degree (gelar) tapi juga non degree (training eksekutif), tidak hanya tataran strategik tapi juga tactical dan operasional.

"Strategi pengembangan polbangtan harus tepat, seperti mampu melakukan remediasi lahan, mencetak eksportir dalam jumlah banyak, dunia industri hilir dan ekspor," paparnya.

Ia berharap lulusan Polbangtan dibekali Green Fluorescent Proteins (GFP) dan Good Agricultural Practice (GAP) serta pertanian presisi dengan pemanfaatan teknologi, agroekonomi serta dinamis.

"Keterlibatan praktisi usaha pertanian sangat diperlukan dalam proses penggiringan agar anak didik menikmati prosesnya menjadi wirausahawan sukses, tanpa proses tidak mungkin sukses," pungkasnya.

Acara ini dihadiri perwakilan akademisi, kementerian dan lembaga, praktisi (dunia usaha dan industri) bertujuan untuk memperoleh masukan yang sistematis dan komprehensif dari berbagai pihak terkait.

Pewarta: Arief Amarudin

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019