Warga pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang terkena dampak atas tumpahnya minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bisa mengadu ke Posko Informasi dan Pengaduan Pertamina.
"Posko Informasi dan Pengaduan Pertamina ini berada di kantor Balai Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya," kata Kepala Desa Cemarajaya Yong Lim Supardi di Karawang, Sabtu.
Ia mengatakan, posko itu buka setiap hari, mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Saat ini, katanya, hampir setiap hari selalu ada warga terdampak yang melapor ke posko tersebut.
Yong Lim menyampaikan kalau posko itu menampung semua informasi dan pengaduan dari masyarakat. Caranya, melalui pengisian form pengaduan yang disediakan.
Baca juga: Posko Informasi dan Pengaduan
Sebagai tindak lanjut dari laporan atau pengaduan itu, kata dia, akan ada tim verifikasi untuk mengecek kebenaran data tersebut.
Menurut dia, keberadaan Posko Informasi dan Pengaduan Pertamina menunjukkan kesungguhan Pertamina dalam menangani insiden tersebut.
Junaedi, salah seorang pengusaha tambak mengaku mendatangi posko itu untuk mengadukan ikannya yang mati di tambak. Diduga matinya ikan-ikan itu akibat terpapar limbah minyak.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Karawang Yasin Nasruddin menyampaikan kalau hadirnya posko itu cukup positif untuk menampung keluhan yang dialami warga terdampak limbah minyak Pertamina.
"Sangat bagus Posko Informasi dan Pengaduan Pertamina itu," katanya.
Yasin menyebutkan kalau hadirnya posko itu mencerminkan sikap tanggap Pertamina terhadap berbagai keluhan warga.
Karena melalui posko tersebut, kata dia, masyarakat tidak hanya bisa memberi pengaduan, terutama terkait insiden tumpahan minyak di Karawang. Lebih dari itu, Yasin menilai kalau posko itu bisa menjadi sumber bagi Pertamina untuk menggali informasi mengenai berbagai keluhan yang muncul di masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Posko Informasi dan Pengaduan Pertamina ini berada di kantor Balai Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya," kata Kepala Desa Cemarajaya Yong Lim Supardi di Karawang, Sabtu.
Ia mengatakan, posko itu buka setiap hari, mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Saat ini, katanya, hampir setiap hari selalu ada warga terdampak yang melapor ke posko tersebut.
Yong Lim menyampaikan kalau posko itu menampung semua informasi dan pengaduan dari masyarakat. Caranya, melalui pengisian form pengaduan yang disediakan.
Baca juga: Posko Informasi dan Pengaduan
Sebagai tindak lanjut dari laporan atau pengaduan itu, kata dia, akan ada tim verifikasi untuk mengecek kebenaran data tersebut.
Menurut dia, keberadaan Posko Informasi dan Pengaduan Pertamina menunjukkan kesungguhan Pertamina dalam menangani insiden tersebut.
Junaedi, salah seorang pengusaha tambak mengaku mendatangi posko itu untuk mengadukan ikannya yang mati di tambak. Diduga matinya ikan-ikan itu akibat terpapar limbah minyak.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Karawang Yasin Nasruddin menyampaikan kalau hadirnya posko itu cukup positif untuk menampung keluhan yang dialami warga terdampak limbah minyak Pertamina.
"Sangat bagus Posko Informasi dan Pengaduan Pertamina itu," katanya.
Yasin menyebutkan kalau hadirnya posko itu mencerminkan sikap tanggap Pertamina terhadap berbagai keluhan warga.
Karena melalui posko tersebut, kata dia, masyarakat tidak hanya bisa memberi pengaduan, terutama terkait insiden tumpahan minyak di Karawang. Lebih dari itu, Yasin menilai kalau posko itu bisa menjadi sumber bagi Pertamina untuk menggali informasi mengenai berbagai keluhan yang muncul di masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019