Personel Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lampung Selatan, Lampung langsung melakukan penyisiran ke beberapa tempat di pantai setempat pascagempa bumi magnitudo 7,4 yang berpusat di Sumur, Provinsi Banten.

"Beberapa waktu setelah gempa dan adanya status peringatan potensi tsunami yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kami langsung menerjunkan empat personel dari posko dan relawan yang masing-masing dua orang," Koordinator Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) PMI Provinsi Lampung Hady Prasetyo melalui sambungan telepon di Lampung, Jumat.

Salah satu lokasi yang dipantau langsung personel lembaga kemanusiaan tersebut, yakni pantai Dermaga Boom di Kecamatan Kalianda. Dua jam pascagempa dan dari hasil pemantauan kondisi air laut normal.

Baca juga: Jusuf Kalla dijadwal resmikan sekolah ramah gempa di Lombok besok

Namun demikian, masyarakat masih berkumpul dan bersiap siaga di depan rumah masing-masing untuk antisipasi terjadinya gempa susulan, bahkan hingga kemungkinan menyebabkan tsunami.

Apalagi, belum lama ini wilayah Lampung didera tsunami yang banyak menelan korban jiwa.

Meskipun situasi kondusif dan aktivitas air laut normal, sebagian warga di Kecamatan Rajabasa memilih mengungsi ke arah Gunung Rajabasa karena khawatir dampak bencana. Apalagi, mereka pun masih trauma tsunami beberapa waktu lalu.

Baca juga: Gempa berpotensi tsunami di Banten-Bengkulu-Jabar-Lampung

"Kami pun sudah menugaskan anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) untuk selalu bersiaga dan memantau perkembangan kondisi warga pascagempa bumi," katanya.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa magnitudo 7,4 yang terjadi pada Jumat, sekitar pukul 19.03 WIB berlokasi di 7.54 LS dan104.58 BT, sekitar 147 km barat daya Sumur, Banten dengan kedalaman 10 km dan berpotensi tsunami.  Peringatan dini tsunami telah diakhiri beberapa waktu kemudian.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019