Limbah minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) semakin bertambah di sejumlah titik bibir pantai wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Walaupun setiap hari dibersihkan, limbah minyak mentah terkadang semakin banyak. Apalagi saat angin laut pasang," kata Kepala Desa Cemarajaya Yong Lim Supardi, kepada Antara, di Karawang, Jumat.
Ia menyampaikan, limbah minyak mentah tersebut semakin hari semakin bertambah karena terbawa ombak besar saat angin laut pasang. Padahal ratusan warga setiap hari ikut terlibat membersihkan area bibir pantai di daerahnya.
Baca juga: Aktivis: Dampak lingkungan akibat tumpahnya minyak mentah harus diperhatikan
Warga membersihkan limbah minyak dengan mengumpulkannya di dalam karung. Selanjutnya karung itu dikumpulkan di halaman kantor desa, dan dikirim ke tempat pengolahan limbah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang Wawan Setiawan menyampaikan, sesuai dengan catatannya dalam sehari ada sekitar 2.000 karung limbah minyak yang terkumpul.
Ribuan karung tersebut dikumpulkan oleh warga setempat sejak beberapa pekan lalu dan masih dilakukan pembersihan limbah minyak di area bibir pantai wilayah Karawang.
Para nelayan, petani tambak garam, petani tambak ikan dan sejumlah warga pesisir terkena dampak tumpahnya minyak mentah itu. Bahkan objek wisata pantai di wilayah perairan utara Karawang sepi akibat peristiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Walaupun setiap hari dibersihkan, limbah minyak mentah terkadang semakin banyak. Apalagi saat angin laut pasang," kata Kepala Desa Cemarajaya Yong Lim Supardi, kepada Antara, di Karawang, Jumat.
Ia menyampaikan, limbah minyak mentah tersebut semakin hari semakin bertambah karena terbawa ombak besar saat angin laut pasang. Padahal ratusan warga setiap hari ikut terlibat membersihkan area bibir pantai di daerahnya.
Baca juga: Aktivis: Dampak lingkungan akibat tumpahnya minyak mentah harus diperhatikan
Warga membersihkan limbah minyak dengan mengumpulkannya di dalam karung. Selanjutnya karung itu dikumpulkan di halaman kantor desa, dan dikirim ke tempat pengolahan limbah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang Wawan Setiawan menyampaikan, sesuai dengan catatannya dalam sehari ada sekitar 2.000 karung limbah minyak yang terkumpul.
Ribuan karung tersebut dikumpulkan oleh warga setempat sejak beberapa pekan lalu dan masih dilakukan pembersihan limbah minyak di area bibir pantai wilayah Karawang.
Para nelayan, petani tambak garam, petani tambak ikan dan sejumlah warga pesisir terkena dampak tumpahnya minyak mentah itu. Bahkan objek wisata pantai di wilayah perairan utara Karawang sepi akibat peristiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019