Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Beiersdorf Indonesia menggelar program anak siaga di 25 sekolah di Jakarta salah satunya yang dilaksanakan di SDN Kebon Manggis, Jakarta Timur.
"Sebelumnya rangkaian program Anak Siaga ini sudah berjalan selama dua tahun. Di tahun kedua ini dilaksanakan di 25 sekolah target dengan diawali sebelumnya pelatihan fasilitator yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu di Sentul Bogor," kata Kepala Seksi Bidang PMR dan Relawan PMI DKI Jakarta, Herman melalui sambungan telepon, Selasa.
Menurutnya, program tahun ini sedikit berbeda dengan dengan sebelumnya, seperti melalui pendekatan peer to peer kepada para anggota PMR sebagai penggerak di sekolah masing masing, dengan harapan setiap sekolah dapat membagi keterampilan dan pengetahuan tentang pertolongan pertama dan kesiapsiagaan bencana kepada temannya.
Selain itu, pihaknya menargetkan setiap sekolah itu ada sekitar 200 siswa sehingga di akhir program ada sekitar 5 ribu siswa penerima manfaat yang memperoleh informasi tentang pengetahuan pertolongan pertama ini terutama di lingkungan sekolah.
"Tujuan akhir dari program ini siswa tahu bagaimana dapat menolong diri sendiri, teman dan keluarganya apabila terjadi cidera, hingga bagaimana siswa dapat mengurangi risiko terhadap bencana yang kerap menimpa mereka seperti kebakaran, banjir, gempa bumi," tambahnya.
Sementara, kepala Divisi PMR dan Relawan PMI Pusat Exkuwin Suharyanto mengatakan kegiatan ini bentuk kerja sama PMI dengan PT Beirsdoft selain di wilayah Jakarta juga dilaksanakan di Kota dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Saat ini pihaknya terus mensosialisasikan program tersebut dengan menjangkau para siswa di sekolah sejak usia dini dengan menggerakkan anggota PMR untuk memberikan informasi kepada teman sebayanya.
"Tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan karakter remaja saling menolong melalui pendekatan sebaya. Program ini juga dapat dirasakan manfaatnya oleh PMI serta pihak sekolah sebagai wujud dari penerapan Tri Bhakti PMR yaitu meningkatkan ketrampilan hidup sehat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Sebelumnya rangkaian program Anak Siaga ini sudah berjalan selama dua tahun. Di tahun kedua ini dilaksanakan di 25 sekolah target dengan diawali sebelumnya pelatihan fasilitator yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu di Sentul Bogor," kata Kepala Seksi Bidang PMR dan Relawan PMI DKI Jakarta, Herman melalui sambungan telepon, Selasa.
Menurutnya, program tahun ini sedikit berbeda dengan dengan sebelumnya, seperti melalui pendekatan peer to peer kepada para anggota PMR sebagai penggerak di sekolah masing masing, dengan harapan setiap sekolah dapat membagi keterampilan dan pengetahuan tentang pertolongan pertama dan kesiapsiagaan bencana kepada temannya.
Selain itu, pihaknya menargetkan setiap sekolah itu ada sekitar 200 siswa sehingga di akhir program ada sekitar 5 ribu siswa penerima manfaat yang memperoleh informasi tentang pengetahuan pertolongan pertama ini terutama di lingkungan sekolah.
"Tujuan akhir dari program ini siswa tahu bagaimana dapat menolong diri sendiri, teman dan keluarganya apabila terjadi cidera, hingga bagaimana siswa dapat mengurangi risiko terhadap bencana yang kerap menimpa mereka seperti kebakaran, banjir, gempa bumi," tambahnya.
Sementara, kepala Divisi PMR dan Relawan PMI Pusat Exkuwin Suharyanto mengatakan kegiatan ini bentuk kerja sama PMI dengan PT Beirsdoft selain di wilayah Jakarta juga dilaksanakan di Kota dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Saat ini pihaknya terus mensosialisasikan program tersebut dengan menjangkau para siswa di sekolah sejak usia dini dengan menggerakkan anggota PMR untuk memberikan informasi kepada teman sebayanya.
"Tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan karakter remaja saling menolong melalui pendekatan sebaya. Program ini juga dapat dirasakan manfaatnya oleh PMI serta pihak sekolah sebagai wujud dari penerapan Tri Bhakti PMR yaitu meningkatkan ketrampilan hidup sehat," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019