Palang Merah Indonesia (PMI) membangun lima unit masjid menggunakan konsep tahan gempa yang sebelumnya hancur saat gempa Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Lima masjid tersebut hancur saat kejadian gempa lalu, sehingga untuk membantu warga yang ingin beribadah kami membangun kembali dengan konsep tahan gempa," kata Pengurus PMI Pusat Dwi Hartanto melalui sambungan telepon, Selasa.

Adapun lima masjid yang dibangun PMI yakni Masjid Nurul Ansor Tibu Harapan di Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok timu, Masjid Al Muhajirin (belakang SDN 1 Dangiang) dan Masjid Al Muttaqin Dusun Lembahpedek, Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara serta, Masjid Quba di Gunturmacan, Kabupaten Lombok Barat.

Masjid tersebut dirancang khusus dengan konsep mitigasi seperti tahan gempa, dan berdesain lokal namun untuk lokasinya masih ditempat yang sama sebelum masjid tersebut hancur dan dibangun ulang.

Baca juga: PMI gelar kegiatan lokalatih komunikasi dalam situasi darurat

Rancangan tahan gempa ini, mengingat wilayah Lombok rawan terjadi bencana gempa bumi dan tentunya untuk membantu warga yang ingin melaksanakan ibadah. Sehingga, dengan konsep ini jika terjadi gempa jemaah yang sedang melaksanakan berbagai kegiatan bisa lebih tenang.

Pembangunan ini pun tentunya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa hingga kabupaten setempat dan juga melibatkan dewan kemakmuran masjid (DKM). Diharapkan dengan dibangun kembali masjid ini masyarakat bisa lebih nyaman dalam melaksanakan ibadah.

Tidak hanya masjid, PMI juga telah membangun lima sekolah yang juga tahan gempa seperti Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nahdlatul Wathan Pangsor Gunung, Kecamatan Sembalun dan SD Islam Obel Obel, Dusun Melempo, Kecamatan sambelia di Kabupaten Lombok Timur,

Selanjutnya, SDN 2 Gumantar, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan dan SDN 1 Dangiang, Kecamatan Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, serta SDI Asyababiyah di Desa Dopang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.

Baca juga: PMI distribusikan air bersih ke daerah wabah Hepatitis A di Pacitan

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019