Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim meninjau langsung hasil dari beroperasinya Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Katulampa, Jumat (17/5/2019). Didampingi jajaran direksi PDAM Tirta Pakuan, Dedie terlihat mendatangi sejumlah rumah warga untuk memastikan pasokan air mengalir dengan lancar.
“Saya ingin lihat langsung apakah benar air sudah mengalir ke rumah warga seperti yang dilaporkan direksi PDAM? Ternyata benar sudah mengalir, saya mengapresiasi kerja keras mereka selama ini,” ungkap Dedie di salah satu rumah warga di komplek perumahan Mutiara Bogor Raya, Katulampa, Bogor Timur.
Kondisi sebelumnya, salah seorang warga bernama Rusdi mengaku pasokan air tidak begitu lancar. Hanya mengalir di jam-jam tertentu. “Nyalanya kalau malam saja. Jam 11 malam sampai jam 4 pagi. Di atas jam segitu mati, nggak bisa ngapa-ngapain,” keluh Rusdi.
Mulai Jumat (17/5/2019), Rusdi dan keluarganya bisa tersenyum. Karena air untuk melengkapi kebutuhan sehari-harinya bisa ia akses dengan lancar, tanpa ada batasan waktu. Bahkan, debit air yang diterimanya cukup deras. “Jadi nggak usah lagi begadang malam-malam cuma buat ngisi air doang. Semoga terus lancar,” katanya.
Rusdi merupakan salah satu warga yang merasakan dampak positif dari beroperasi SPAM Katulampa. Harapan Rusdi dan warga lainnya pun diamini oleh Dedie Rachim. Dedie menginginkan perusahaan air minum plat merah ini terus bermanuver untuk terus meningkatkan layanan sehingga tidak ada lagi keluhan warga terkait susahnya air bersih.
"Sekarang PDAM sudah melangkah lebih maju setelah cukup lama menunggu SPAM Katulampa di kawasan Cibanon dibangun. Selain ada permasalahan teknis, ada permasalahan hukum, tapi telah diselesaikan bersama. Sekarang warga sudah bisa menikmati aliran dari SPAM Katulampa," jelas Dedie.
Dalam hal ini, Dedie mengapresiasi kinerja PDAM Tirta Pakuan lantaran telah mengatasi beberapa persoalan terkait pelayanan air bersih untuk warga di sejumlah wilayah. Saat ini, cakupan air bersih yang dikelola BUMD kota hujan ini sudah mencapai 92 persen dari target 100 persen untuk melayani warga Kota Bogor.
"Kita memberikan apresiasi kepada jajaran direksi PDAM Tirta Pakuan atas upaya yang dilakukan selama hampir 1 tahun terakhir ini. Mudah-mudahan bisa terus dipertahankan. Saat ini, warga Bogor masih ada 8 persen lagi yang belum terlayani air PDAM," paparnya.
Kedepan, Dedie yang pernah menjabat salah satu direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, ada beberapa perencanaan yang akan dilakukan oleh PDAM Tirta Pakuan dalam melayani air bersih yang mengaliri rumah warga Kota Bogor hingga 100 persen.
"Kita masih punya beberapa rencana kedepannya dengan melakukan penambahan water treatment plant atau instalasi pengelolaan air di Bogor Barat, pembangunan SPAM di Rancamaya, Palasari dan Cipinang Gading. Termasuk juga nantinya kita akan memanfaatkan kolam retensi di Cibuluh sebagai salah satu sumber air baku bagi warga Kota Bogor di wilayah Bogor Utara," paparnya.
Dalam peninjauan itu, Dedie Rachim turut didampingi jajaran direksi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, yakni Direktur Utama Deni Surya Senjaya, Direktur Umum Rino Indira Gusniawan, dan Direktur Teknik Ade Syaban Maulana. Selain ke MBR, rombongan juga mengecek aliran air di kawasan Taman Pajajaran dan Villa Duta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
“Saya ingin lihat langsung apakah benar air sudah mengalir ke rumah warga seperti yang dilaporkan direksi PDAM? Ternyata benar sudah mengalir, saya mengapresiasi kerja keras mereka selama ini,” ungkap Dedie di salah satu rumah warga di komplek perumahan Mutiara Bogor Raya, Katulampa, Bogor Timur.
Kondisi sebelumnya, salah seorang warga bernama Rusdi mengaku pasokan air tidak begitu lancar. Hanya mengalir di jam-jam tertentu. “Nyalanya kalau malam saja. Jam 11 malam sampai jam 4 pagi. Di atas jam segitu mati, nggak bisa ngapa-ngapain,” keluh Rusdi.
Mulai Jumat (17/5/2019), Rusdi dan keluarganya bisa tersenyum. Karena air untuk melengkapi kebutuhan sehari-harinya bisa ia akses dengan lancar, tanpa ada batasan waktu. Bahkan, debit air yang diterimanya cukup deras. “Jadi nggak usah lagi begadang malam-malam cuma buat ngisi air doang. Semoga terus lancar,” katanya.
Rusdi merupakan salah satu warga yang merasakan dampak positif dari beroperasi SPAM Katulampa. Harapan Rusdi dan warga lainnya pun diamini oleh Dedie Rachim. Dedie menginginkan perusahaan air minum plat merah ini terus bermanuver untuk terus meningkatkan layanan sehingga tidak ada lagi keluhan warga terkait susahnya air bersih.
"Sekarang PDAM sudah melangkah lebih maju setelah cukup lama menunggu SPAM Katulampa di kawasan Cibanon dibangun. Selain ada permasalahan teknis, ada permasalahan hukum, tapi telah diselesaikan bersama. Sekarang warga sudah bisa menikmati aliran dari SPAM Katulampa," jelas Dedie.
Dalam hal ini, Dedie mengapresiasi kinerja PDAM Tirta Pakuan lantaran telah mengatasi beberapa persoalan terkait pelayanan air bersih untuk warga di sejumlah wilayah. Saat ini, cakupan air bersih yang dikelola BUMD kota hujan ini sudah mencapai 92 persen dari target 100 persen untuk melayani warga Kota Bogor.
"Kita memberikan apresiasi kepada jajaran direksi PDAM Tirta Pakuan atas upaya yang dilakukan selama hampir 1 tahun terakhir ini. Mudah-mudahan bisa terus dipertahankan. Saat ini, warga Bogor masih ada 8 persen lagi yang belum terlayani air PDAM," paparnya.
Kedepan, Dedie yang pernah menjabat salah satu direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, ada beberapa perencanaan yang akan dilakukan oleh PDAM Tirta Pakuan dalam melayani air bersih yang mengaliri rumah warga Kota Bogor hingga 100 persen.
"Kita masih punya beberapa rencana kedepannya dengan melakukan penambahan water treatment plant atau instalasi pengelolaan air di Bogor Barat, pembangunan SPAM di Rancamaya, Palasari dan Cipinang Gading. Termasuk juga nantinya kita akan memanfaatkan kolam retensi di Cibuluh sebagai salah satu sumber air baku bagi warga Kota Bogor di wilayah Bogor Utara," paparnya.
Dalam peninjauan itu, Dedie Rachim turut didampingi jajaran direksi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, yakni Direktur Utama Deni Surya Senjaya, Direktur Umum Rino Indira Gusniawan, dan Direktur Teknik Ade Syaban Maulana. Selain ke MBR, rombongan juga mengecek aliran air di kawasan Taman Pajajaran dan Villa Duta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019