Sukabumi (Antara) - Menghadapi musim kurban pada perayaan Idul Adha, Kabupaten Sukabumi menyediakan sedikitnya 13.400 ekor hewan kurban seperti sapi dan kambing serta kerbau untuk kebutuhan para pengkurban.
"Dari jumlah tersebut 1.400 ekor sapi dan untuk kambing sekitar 12 ribu ekor, namun untuk kerbau kami menyediakan sesuai kebutuhan karena warga yang membutuhkan hewan ini untuk dikurban tidak terlalu banyak," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir kepada Antara, Senin.
Menurut Kodir, untuk sapi jumlahnya dipastikan akan bertambah karena belum termasuk sapi yang dikirim dari Jawa Tengah dan Timur, selain itu untuk harga sapi dalam kondisi hidup yakni Rp45 ribu sampai Rp50 ribu setiap kilogramnya. Namun, untuk kambing harganya lebih mahal yakni Rp60 ribu/kg dalam kondisi hidup.
Lebih lanjut, tingginya harga daging kambing atau domba dalam keadaan hidup dikarenakan pada musim kurban warga yang membeli hewan ini melonjak drastis sehingga mempengaruhi terhadap harganya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jika permintaan terus melonjak harganya bisa terus meningkat.
Namun, demikian pihaknya juga tidak akan memberikan izin dengan mudah kepada para penjual hewan kurban musiman, mereka yang diizinkan jika hewan kurban yang dijajakannya memiliki surat riwayat kesehatan hewan dari dinas terkait yang mengirim hewan tersebut.
"Langkah pengawasan ini dilakukan untuk mencegah adanya hewan kurban yang tidak layak konsumsi atau tidak memenuhi persyaratan layak kurban seperti kurang umurnya, terganggu kesehatannya dan lain-lain," tambahnya.
Kodir mengatakan untuk langkah pemeriksaan pihaknya akan mulai melaksanakan sejak H-7 sampai H-1 Idul Fitri, bahkan pada pelaksanaan kurban pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap daging hewan kurban yang sudah disembelih karena tidak menutup kemungkinan ada hewan yang lolos dari pengawasan.
"Tujuan dari peningkatakan pengawasan ini agar masyarakat yang berkurban dan yang menerima daging kurban tidak merasa khawatir dan kondisi dagingnya pun layak konsumsi," kata Kodir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Dari jumlah tersebut 1.400 ekor sapi dan untuk kambing sekitar 12 ribu ekor, namun untuk kerbau kami menyediakan sesuai kebutuhan karena warga yang membutuhkan hewan ini untuk dikurban tidak terlalu banyak," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir kepada Antara, Senin.
Menurut Kodir, untuk sapi jumlahnya dipastikan akan bertambah karena belum termasuk sapi yang dikirim dari Jawa Tengah dan Timur, selain itu untuk harga sapi dalam kondisi hidup yakni Rp45 ribu sampai Rp50 ribu setiap kilogramnya. Namun, untuk kambing harganya lebih mahal yakni Rp60 ribu/kg dalam kondisi hidup.
Lebih lanjut, tingginya harga daging kambing atau domba dalam keadaan hidup dikarenakan pada musim kurban warga yang membeli hewan ini melonjak drastis sehingga mempengaruhi terhadap harganya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jika permintaan terus melonjak harganya bisa terus meningkat.
Namun, demikian pihaknya juga tidak akan memberikan izin dengan mudah kepada para penjual hewan kurban musiman, mereka yang diizinkan jika hewan kurban yang dijajakannya memiliki surat riwayat kesehatan hewan dari dinas terkait yang mengirim hewan tersebut.
"Langkah pengawasan ini dilakukan untuk mencegah adanya hewan kurban yang tidak layak konsumsi atau tidak memenuhi persyaratan layak kurban seperti kurang umurnya, terganggu kesehatannya dan lain-lain," tambahnya.
Kodir mengatakan untuk langkah pemeriksaan pihaknya akan mulai melaksanakan sejak H-7 sampai H-1 Idul Fitri, bahkan pada pelaksanaan kurban pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap daging hewan kurban yang sudah disembelih karena tidak menutup kemungkinan ada hewan yang lolos dari pengawasan.
"Tujuan dari peningkatakan pengawasan ini agar masyarakat yang berkurban dan yang menerima daging kurban tidak merasa khawatir dan kondisi dagingnya pun layak konsumsi," kata Kodir.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013