Keluarga sehat Kota Bogor menjadi tema yang di usung Dinas Kesehatan Kota Bogor (Dinkes) pada acara Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/4/19).

Plh Wali Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa untuk mewujudkan keluarga sehat perlu dilakukan konsolidasi dari para pemangku kepentingan.

"Tujuannya guna mempercepat pencapaian program-program yang ditetapkan," kata Ade Syarip.

Menurut Ade Syarip, Sinergitas kebijakan dalam bentuk aksi daerah difokuskan kepada lima program prioritas.

Diantaranya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Neonatal (AKI/ AKN), pencegahan dan pengendalian penyakit orang dengan gangguan jiwa, penurunan stunting, pengendalian tuberkulosis dan peningkatan imunisasi, serta pencapaian pada indikator standar.

Ia mengatakan, kebijakan lima program tersebut berdasarkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (RAKERKESNAS) tahun 2019 dan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (RAKERKESDA) provinsi Jawa Barat tahun 2019.

"Terdapat rencana tindak lanjut untuk menyusun dan melaksanakan rencana aksi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN)," katanya.

Selain itu, kata Ade Syarip permasalahan Kota Bogor saat ini yang perlu diprioritaskan adalah peningkatan akses jamban sehat guna mewujudkan daerah Open Defecation Free (ODF), dimana masyarakat tidak buang air besar sembarangan atau tidak memenuhi syarat kesehatan.

"Sampai saat ini Kota Bogor belum ada kelurahan dengan status ODF," katanya lagi.

Di akhir sambutannya ia mengatakan, bahwa rapat kerja kesehatan daerah kali ini, juga akan dilaksanakan peringatan hari Turbekulosis Sedunia (HTBS) yang sedianya diperingati pada tangga 24 Maret 2019.

Pewarta: Arief Amarudin

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019