Gubernur Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo meraih penghargaan sebagai Tokoh Pembangunan dari pengurus Wartawan profesional yang tergabung dalam Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI), karena dinilai telah berjuang dalam membangun Provinsi Lampung.  

Penghargaan diberikan dalam acara AWPI Lampung Award 2019, sekaligus Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AWPI Provinsi Lampung periode 2018-2023, di Bandarlampung, Kamis (4/4/2019) yang baru lalu.

Selain Gubernur Ridho, penghargaan juga diberikan kepada mantan Kapolda Lampung Irjen Pol Ike Edwin (sebagai Tokoh Adat Lampung Fenomenal), Bupati Tanggamus Dewi Handajani sebagai Tokoh Wanita Inspiratif, dan Ketua Yayasan Alfian Husin, Andi Desfiandi sebagai Tokoh Pendidikan Lampung.

Gubernur Ridho Ficardo mengatakan terima kasih atas dukungan dan peran media terhadap pembangunan. Kontribusi yang dilakukan wartawan dalam memberikan saran, masukan, dan juga kritikan terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tidak diragukan.

"Terima kasih atas begitu besar dukungan yang kritis kepada Pemprov Lampung. Kami perlu saran dan masukan begitu juga kritik tetap dibutuhkan. Pemerintah mencermati dinamika yang terjadi, saran dan masukan dilakukan untuk memperbaiki kinerja," ujar Ridho.

Ridho Ficardo juga menuturkan bahwa peran media sangat penting dalam membangun reputasi dan kepercayaan masyarakat, baik kepada media yang dibaca maupun kinerja pencapaian pembangunan yang dilakukan oleh Pemrpov Lampung.

"Bicara bisnis media ketika kita bisa membangun reputasi bagaimana kita membuat 'good news, is the best news'. Jualan dengan berita baik, walaupun dengan konsep kritis tetapi kritik yang baik. Bagaimana kemampuan dalam meracik dapur media, memajukan bisnis media dengan menjaga dapurnya," katanya.

Karena itu, Ridho menyebutkan bahwa pendidikan dan pelatihan penting dilakukan oleh media untuk menjadikan para jurnalis memiliki idealisme, kode etik dan juga profesionalisme.

"Konsepsi pembinaan organisasi yakni melalui pendidikan dan pelatihan, di situ kita bisa menjaga idealisme, menjaga kode etik, menjaga profesionalisme wartawan dan di situ kita menjaga bangsa ini. Dengan menjaga idiealisme kita bisa membangun media," ujarnya.

Berita positif maupun negatif yang diterima oleh masyarakat atas pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov Lampung, menurut Ridho, bergantung media dalam mengambil angle Berita/sudut pandang.

"Niatan kita adalah membangun Lampung, tetapi bagaimana sudut pandang positif atau negatif yang diambil arahnya kemana tergantung dari Anda semua. Tergantung kesadaran kita bagaimana sebagai warga Lampung agar positif dan negatif kita kendalikan, tetapi goalsnya tetap untuk pembangunan di Lampung," kata Ridho lagi.

Media harus jadi alat pemersatu

Apalagi dalam menghadapi Pemilu 2019, Ridho mengatakan media harus sebagai alat pemersatu dan ikut menjaga Lampung agar tetap kondusif.

"Dalam situasi hari ini apalagi akan dilaksanakannya Pemilu 2019, media memiliki posisi tersendiri, yang terpenting jangan sampai kemudian kepentingan pribadi, menjadikan reputasi media yang terkorbankan. Jangan ribut sesama kita, bukan masalah pilihan politik tetapi kebersamaan dan kekompakkan harus tetap dijaga. Jaga suasana tetap kondusif, siapapun pemenangnya tetap kita tetap jaga Provinsi Lampung sama-sama," ucapnya.

Karena itu pula, Ridho meyakini sinergitas antara Pemerintah dan media dirasa begitu penting untuk bersama-sama dalam membangun kemajuan masyarakat Provinsi Lampung.

"Kalau di Pemprov Lampung ada terjadi berita negatif seperti jalan rusak dan sebagainya dan kita tahu, langsung kita sampaikan kepada SKPD terkait. Kalian yang buat rakyat percaya atas pembangunan Provinsi Lampung, memberikan citra karena kinerja, kinerja muncul karena kerja keras kita semua. Kemajuan masyarakat, keberhasilan bagi media juga," katanya lagi.

Jangan hanya pandai mengkritik

Sementara itu Ketua DPP AWPI Dedy Nadiyanto menyampaikan agar kekompakkan AWPI di Provinsi Lampung harus terus dijaga.

"Kita satukan dan kompakkan AWPI di seluruh Lampung. Lebih dari tujuh kali saya pergi ke Lampung, saya bangga terhadap Provinsi Lampung dan juga kepada jajaran saya dan LSM yang kompak dan rukun," ujarnya.

Dedy menyampaikan pula bahwa AWPI Lampung harus mampu memberikan pemahaman terhadap blueprint pendidikan Indonesia agar menjiwai roh Pancasila dengan menyelenggarakan "Jurnalis go to School."

"Saya minta DPD AWPI Lampung menyelenggarakan Jurnalis go to School, bagaimana membangun blueprint pendidikan Indonesia di SD, SMP maupun SMA agar menjiwai roh Pancasila. Butuh orang yang menjiwai roh Pancasila, karena Pancasila bisa memecahkan segala persoalan bangsa Indonesia," katanya.

Pada lain pihak, Ketua DPD AWPI Provinsi Lampung Hengki Ahmad Jazuli menyampaikan, AWPI harus mampu melahirkan para jurnalis yang profesional.

"Profesional dalam bekerja dan bersikap, jangan hanya pandai menulis tetapi bersinergi dengan Pemerintah Daerah. Jangan hanya pandai mengkritik tetapi memberikan solusi. Sebagai tonggak sejarah, kami Insha Allah amanah. Apa yang diamanatkan oleh Ketua DPP AWPI melalui ikrar janji akan kita laksanakan dan jalani," katanya.

Pada acara itu juga dilakukan pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) AWPI, yakni untuk Kabupaten Lampung Utara, Lampung Tengah, Mesuji, dan Tulang Bawang. (RLs/Humas Prov Lampung/ANT-BPJ).

Pewarta: Oleh: Humas Pemprov Lampung

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019