Kota Sukabumi yang merupakan salah satu pusat perdagangan dan jasa di Jawa Barat membutuhkan peran pemuda atau kaum milenial untuk ikut membangun dengan terlibat langsung dalam perekonomian, salah satunya ekonomi kreatif.
"Mindset pemuda atau kaum milenial jangan hanya mengandalkan pemberian dari orang tua saja, tetapi harus berani dan berperan aktif dalam dunia perekonomian di Kota Sukabumi dengan memanfaatkan potensi melalui ekonomi kreatif," kata Koordinator Milenial Indonesia Sukabumi Yen Yen Kuswati di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, ekonomi kreatif tidak hanya terpaku dari sisi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saja, tetapi bisa melalui seni dan budaya. Dengan keterlibatan secara langsung para pemuda tentunya bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Komunitas Milenial Indonesia ini pun merupakan gabungan berbagai komunitas yang tujuannya selain mengikat tali silaturahmi tentunya untuk mencari solusi dalam mengembangkan kreatifitas pemuda sesuai dengan keinginan dan kemampuannya masing-masing.
Maka dari itu, melalui kegiatan yang digalang oleh komunitasnya tersebut tujuannya agar pemuda lebih berperan aktif dalam perekonomian daerah dan harus terlibat langsung, meskipun di luar sistem pemerintahan.
Apalagi pemerintah pusat saat ini tengah membangun konektivitas transportasi mulai dari Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor dan Bandara Sukabumi. Lokasi pembangunan tersebut melewati dan dekat dengan Kota Sukabumi sehingga potensi tersebut harus dimanfaatkan.
"Jangan sampai pemuda di Sukabumi nantinya kalah bersaing dengan dari luar daerah bahkan luar negeri. Sehingga perlu persiapan sejak dini, jangan hanya bisa menikmati tetapi ikut memanfaatkan melalui berbagai potensi yang ada," tambahnya.
Yen Yen mengatakan saat ini mulai dari pusat hingga daerah tengah fokus memperhatikan kegiatan yang dilakukan kaum milenial, apalagi Presiden RI Joko Widodo sangat peduli dan perhatian kepada para pemuda agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Di era globalisasi dan gadget seperti sekarang ini, katanya, jangan sampai smartphone yang dipakai hanya untuk sebatas komunikasi biasa, bermain game atau aktivitas yang kurang bermanfaat lainnya.
Tetapi gadget yang dipegang harus dimanfaatkan untuk berekonomi atau menghasilkan minimalnya untuk dirinya sendiri. Sebab saat ini mayoritas transaksi jual beli dan lainnya sudah tinggal klik, tentunya ini harus dimanfaatkan serta di komunitasnya itu pihaknya selalu memberikan pembinaan dan pelatihan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Mindset pemuda atau kaum milenial jangan hanya mengandalkan pemberian dari orang tua saja, tetapi harus berani dan berperan aktif dalam dunia perekonomian di Kota Sukabumi dengan memanfaatkan potensi melalui ekonomi kreatif," kata Koordinator Milenial Indonesia Sukabumi Yen Yen Kuswati di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, ekonomi kreatif tidak hanya terpaku dari sisi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saja, tetapi bisa melalui seni dan budaya. Dengan keterlibatan secara langsung para pemuda tentunya bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Komunitas Milenial Indonesia ini pun merupakan gabungan berbagai komunitas yang tujuannya selain mengikat tali silaturahmi tentunya untuk mencari solusi dalam mengembangkan kreatifitas pemuda sesuai dengan keinginan dan kemampuannya masing-masing.
Maka dari itu, melalui kegiatan yang digalang oleh komunitasnya tersebut tujuannya agar pemuda lebih berperan aktif dalam perekonomian daerah dan harus terlibat langsung, meskipun di luar sistem pemerintahan.
Apalagi pemerintah pusat saat ini tengah membangun konektivitas transportasi mulai dari Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor dan Bandara Sukabumi. Lokasi pembangunan tersebut melewati dan dekat dengan Kota Sukabumi sehingga potensi tersebut harus dimanfaatkan.
"Jangan sampai pemuda di Sukabumi nantinya kalah bersaing dengan dari luar daerah bahkan luar negeri. Sehingga perlu persiapan sejak dini, jangan hanya bisa menikmati tetapi ikut memanfaatkan melalui berbagai potensi yang ada," tambahnya.
Yen Yen mengatakan saat ini mulai dari pusat hingga daerah tengah fokus memperhatikan kegiatan yang dilakukan kaum milenial, apalagi Presiden RI Joko Widodo sangat peduli dan perhatian kepada para pemuda agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Di era globalisasi dan gadget seperti sekarang ini, katanya, jangan sampai smartphone yang dipakai hanya untuk sebatas komunikasi biasa, bermain game atau aktivitas yang kurang bermanfaat lainnya.
Tetapi gadget yang dipegang harus dimanfaatkan untuk berekonomi atau menghasilkan minimalnya untuk dirinya sendiri. Sebab saat ini mayoritas transaksi jual beli dan lainnya sudah tinggal klik, tentunya ini harus dimanfaatkan serta di komunitasnya itu pihaknya selalu memberikan pembinaan dan pelatihan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019