Karawang (Antara) - Para petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bersama PT Pupuk Kujang menggelar perburuan atau "gropyokan" hama tikus menyusul tingginya serangan hama tikus di sejumlah daerah sekitar Karawang, Minggu.
"Gropyokan hama tikus ini dimulai di areal persawahan Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang. Selanjutnya juga akan digelar di daerah-daerah lain," kata Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Kujang Ade Suryanti, di Karawang.
Dikatakannya, selan di Karawang, kegiatan yang sama juga digelar di Kabupaten Subang dan Indramayu. Kegiatan gropyokan hama tikus digelar di daerah-daerah tersebut, karena cukup tinggi serangan hama tikusnya.
Setiap tikus yang ditangkap petani dalam kegiatan Gropyokan Hama Tikus akan mendapatkan kompensasi dalam bentuk uang dari PT Pupuk Kujang. Hal itu dilakukan sebagai upaya penyemangat petani dalam mengikuti kegiatan tersebut.
"Kompensasinya, satu tikus bisa diuangkan dengan uang senilai Rp1.500. Lumayan jika petani mendapatkan puluhan hingga ratusan tikus dalam kegiatan itu," kata dia.
Selain memberikan kompensasi, Tim Pengendali Hama yang dibentuk PT Pupuk Kujang menyerahkan berbagai bantuan kepada para petani untuk membasmi hama tikus, seperti menyediakan alat-alat pembasmi hama tikus, dan lain-lain.
Ia menilai persoalan organisme pengganggu tanaman, termasuk hama tikus itu sering menghantui petani. Bahkan, para petani sering kewalahan mengatasi serangan hama tikus karena keterbatasan alat.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat Kadarisman mengaku mendukung kegiatan Gropyokan Hama Tikus tersebut.
Sebab kegiatan itu akan membantu para petani. Hanya lebih baik kegiatan tersebut dilakukan secara serempak di berbagai daerah sekitar Karawang.
Sesuai dengan data Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Karawang, seluas 318 hektare areal persawahan di Karawang kini sudah terserang hama tikus. Sedangkan di Jawa Barat terdapat 3.904 hektare sawah yang terkena hama tikus.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Kehutanan Jawa Barat, seluas 3.904 hektare sawah yang terserang hama tikus itu tersebar di sembilan daerah.
Kesembilan daerah itu ialah Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kota Bandung.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Gropyokan hama tikus ini dimulai di areal persawahan Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang. Selanjutnya juga akan digelar di daerah-daerah lain," kata Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Kujang Ade Suryanti, di Karawang.
Dikatakannya, selan di Karawang, kegiatan yang sama juga digelar di Kabupaten Subang dan Indramayu. Kegiatan gropyokan hama tikus digelar di daerah-daerah tersebut, karena cukup tinggi serangan hama tikusnya.
Setiap tikus yang ditangkap petani dalam kegiatan Gropyokan Hama Tikus akan mendapatkan kompensasi dalam bentuk uang dari PT Pupuk Kujang. Hal itu dilakukan sebagai upaya penyemangat petani dalam mengikuti kegiatan tersebut.
"Kompensasinya, satu tikus bisa diuangkan dengan uang senilai Rp1.500. Lumayan jika petani mendapatkan puluhan hingga ratusan tikus dalam kegiatan itu," kata dia.
Selain memberikan kompensasi, Tim Pengendali Hama yang dibentuk PT Pupuk Kujang menyerahkan berbagai bantuan kepada para petani untuk membasmi hama tikus, seperti menyediakan alat-alat pembasmi hama tikus, dan lain-lain.
Ia menilai persoalan organisme pengganggu tanaman, termasuk hama tikus itu sering menghantui petani. Bahkan, para petani sering kewalahan mengatasi serangan hama tikus karena keterbatasan alat.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat Kadarisman mengaku mendukung kegiatan Gropyokan Hama Tikus tersebut.
Sebab kegiatan itu akan membantu para petani. Hanya lebih baik kegiatan tersebut dilakukan secara serempak di berbagai daerah sekitar Karawang.
Sesuai dengan data Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Karawang, seluas 318 hektare areal persawahan di Karawang kini sudah terserang hama tikus. Sedangkan di Jawa Barat terdapat 3.904 hektare sawah yang terkena hama tikus.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Kehutanan Jawa Barat, seluas 3.904 hektare sawah yang terserang hama tikus itu tersebar di sembilan daerah.
Kesembilan daerah itu ialah Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kota Bandung.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013