Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melatih 522 pelatih saksi yang merupakan koordinator saksi di tingkat desa dan kecamatan se-Kabupaten Bekasi di Hotel Holiday Inn, Minggu (17/3).

Dalam kesempatan Training of Trainer (TOT) itu, Ketua DPD PDIP Jawa Barat, TB. Hasanuddin mengatakan, kebutuhan saksi harus dipersiapkan jauh-jauh hari guna mengamankan pelaksanaan pemilu 17 April mendatang.

"Di Jawa Barat ada 138.050 TPS, sehingga kami membutuhkan paling tidak satu TPS dua orang. Untuk menyiapkannya, mereka kami latih terus. Ini juga dalam rangka pengamanan suara karena berdasarkan survei caleg dan capres PDIP di Kabupaten Bekasi unggul," kata dia.

Dia menjelaskan, pelatihan TOT ini untuk mematangkan peserta yang notabene merupakan koordinator saksi tingkat kecamatan dan kelurahan sekaligus persiapan peserta yang nanti akan melatih saksi di wilayah masing-masing.

"Pesan saya, jadilah pelatih yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan peraturan KPU dan para saksi melaksanakan tugasnya sebagai saksi dengan baik dan benar," ucapnya.

Hasanuddin menargetkan 27 persen pada Pileg di Jawa Barat, serta 60 persen untuk suara Pilpres. Hasil survei sejauh ini partainya unggul dengan perolehan 23 persen di Pileg, sementara untuk Pilpres selisih enam persen dari target.

"Sekali lagi jangan terlena survei. Kita harus tetap militan dan meraih kemenangan untuk caleg dan capres-cawapres Pak Jokowi-Ma'ruf yang kami usung," pungkasnya.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Bekasi, Soleman menargetkan 15 kursi di DPRD Kabupaten Bekasi. "Saya berharap seluruh pengurus DPC, fraksi, caleg, PAC, ranting, anak ranting dan seluruh kader agar bekerja maksimal untuk mencapai target," kata Soleman.

Sementara, Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Kabupaten Bekasi, Nyumarno mengatakan, ke-522 pelatih saksi yang dilatih hari ini nantinya akan melatih sebanyak 7.948 saksi TPS dengan supervisi BSPN Cabang dan BSPN Pusat.

Diluar itu, dirinya juga telah menyiapkan sebanyak 15.896 saksi yang akan ditempatkan sebagai saksi Pileg dan Pilpres.

"Setiap 10 TPS masih kita buat satu koordinator saksi, kemudian satu koordinator desa, tiga koordinator kecamatan, dan tiga saksi di KPUD. Saksi kita lebih siap dari parpol lain, kita bekali pelatihan dan buku saku saksi. Tugas saksi kita adalah mengawal dan mengamankan suara. Dengan banyaknya saksi ini, kita antisipasi segala bentuk kecurangan di TPS, bahkan sampai penghitungan di KPUD," tandas Nyumarno.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019