Pascaoperasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy, partai berlambang Ka'bah tersebut tetap fokus pemenangan Pemilihan Anggota Legislatif dan Presiden.
"Kejadian OTT tidak terlalu berpengaruh terhadap fokus kami dalam memenangkan pileg serta pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019," kata Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati melalui sambungan telepon, Minggu.
Menurut anggota komisi X DPR RI, kasus OTT tersebut merupakan musibah, namun pihaknya tetap konsisten dan berjuang dalam pemenangan pemilu. Selain itu, dugaan suap yang menjerat Romahurmuziy tidak terlalu berpengaruh terhadap perjuangan para calon legislatif untuk tetap berupaya meraup suara masyarakat.
Selain itu, untuk jabatan Ketua Umum PPP saat ini dipegang oleh M Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas. Pemecatan Romy tersebut melalui rapat pengurus harian DPP PPP yang dihadiri Ketua Majelis PPP.
Dalam rapat tersebut diputuskan untuk memecat Romy dan digantikan oleh Suharso sebagai pelaksana tugas ketua umum. Langkah ini mengacu pada Pasal 11 Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP yang berisi setiap kadernya yang berurusan dengan hukum maka diberhentikan dari jabatannya.
"Kejadian itu kita ambil hikmahnya untuk lebih baik lagi, tapi kami tetap optimis pada pemilu ini PPP tetap bisa menang apalagi kami mempunyai kader yang militan," tambah Caleg DPR RI Daerah Pemilihan Kota/Kabupaten Sukabumi ini.
Sebelumnya, KPK menangkap mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy di sebuah hotel di Jawa Timur atas dugaan kasus suap jual beli jabatan di Kementerian Agama.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Kejadian OTT tidak terlalu berpengaruh terhadap fokus kami dalam memenangkan pileg serta pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019," kata Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati melalui sambungan telepon, Minggu.
Menurut anggota komisi X DPR RI, kasus OTT tersebut merupakan musibah, namun pihaknya tetap konsisten dan berjuang dalam pemenangan pemilu. Selain itu, dugaan suap yang menjerat Romahurmuziy tidak terlalu berpengaruh terhadap perjuangan para calon legislatif untuk tetap berupaya meraup suara masyarakat.
Selain itu, untuk jabatan Ketua Umum PPP saat ini dipegang oleh M Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas. Pemecatan Romy tersebut melalui rapat pengurus harian DPP PPP yang dihadiri Ketua Majelis PPP.
Dalam rapat tersebut diputuskan untuk memecat Romy dan digantikan oleh Suharso sebagai pelaksana tugas ketua umum. Langkah ini mengacu pada Pasal 11 Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP yang berisi setiap kadernya yang berurusan dengan hukum maka diberhentikan dari jabatannya.
"Kejadian itu kita ambil hikmahnya untuk lebih baik lagi, tapi kami tetap optimis pada pemilu ini PPP tetap bisa menang apalagi kami mempunyai kader yang militan," tambah Caleg DPR RI Daerah Pemilihan Kota/Kabupaten Sukabumi ini.
Sebelumnya, KPK menangkap mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy di sebuah hotel di Jawa Timur atas dugaan kasus suap jual beli jabatan di Kementerian Agama.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019