Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mendorong para petani untuk menerapkan sistem korporasi dalam usaha pertanian agar produk pertanian bisa menyejahterakan mereka.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus Rachlan Suherlan di Purwakarta, Senin, mengakui bahwa para petani di daerahnya masih menggunakan pola tata niaga dengan konsep manual.
"Baru 22,27 persen dari 771 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang sudah melakukan korporasi," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya akan mendorong seluruh petani di Purwakarta bisa menerapkan konsep korporasi.
Menurut dia, selama ini pemerintah tidak hanya berupaya untuk menggenjot kuantitas maupun kualitas produk pertanian. Tapi juga berupaya agar sektor pertanian mampu meningkatkan kesejahteraan para petani.
Ia menyatakan akan terus memberikan edukasi petani untuk bersedia terjun langsung dalam dunia korporasi pertanian. Sebab, dengan berkorporasi petani bisa melalukan tata niaga menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu, hasilnya juga akan lebih menjanjikan.
"Jika hasil pertanian ini dikelola dengan pola korporasi, dipastikan bisa meminimalisasi anjloknya harga saat panen raya," kata dia.
Agus memastikan jika dikelola dengan pola korporasi, potensi peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian akan jauh lebih baik."Melalui pola korporasi, petani bisa menguasasi tata niaga dari hulu ke hilir, dan kesejahteraan petani akan meningkat lagi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus Rachlan Suherlan di Purwakarta, Senin, mengakui bahwa para petani di daerahnya masih menggunakan pola tata niaga dengan konsep manual.
"Baru 22,27 persen dari 771 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang sudah melakukan korporasi," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya akan mendorong seluruh petani di Purwakarta bisa menerapkan konsep korporasi.
Menurut dia, selama ini pemerintah tidak hanya berupaya untuk menggenjot kuantitas maupun kualitas produk pertanian. Tapi juga berupaya agar sektor pertanian mampu meningkatkan kesejahteraan para petani.
Ia menyatakan akan terus memberikan edukasi petani untuk bersedia terjun langsung dalam dunia korporasi pertanian. Sebab, dengan berkorporasi petani bisa melalukan tata niaga menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu, hasilnya juga akan lebih menjanjikan.
"Jika hasil pertanian ini dikelola dengan pola korporasi, dipastikan bisa meminimalisasi anjloknya harga saat panen raya," kata dia.
Agus memastikan jika dikelola dengan pola korporasi, potensi peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian akan jauh lebih baik."Melalui pola korporasi, petani bisa menguasasi tata niaga dari hulu ke hilir, dan kesejahteraan petani akan meningkat lagi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019