Bogor (Antara) - Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyatakan pihaknya terus mendorong para mantan tenaga kerja Indonesia untuk menjadi wirausahawan di Tanah Air.
"Di Indonesia masih banyak peluang-peluang investasi untuk diisi oleh warga kita sendiri, bukan oleh orang asing," kata Jumhur saat berbicara pada acara Pesantren Kilat Nasional Kewirausahaan di Kampus SEAMEO Biotrop, Tajur, Bogor, Minggu.
Peluang investasi ini, katanya, jangan hanya diisi oleh orang luar negeri, sehingga di negeri sendiri pekerja Indonesia justru bekerja di bawah orang asing.
"Kalau bisa, kita sendiri yang memanfaatkan peluang investasi ini," katanya.
Menurut Jumhur, uang yang berhasil dikumpulkan oleh para TKI selama bekerja di luar negeri, seharusnya saat mereka kembali ke Indonesia jangan hanya dipakai untuk keperluan konsumtif. Namun harus diarahkan untuk pengembangan usaha sehingga juga bermanfaat bagi masyarakat di daerahnya.
"Jadi suatu daerah jangan terlalu bangga jika terus menjadi pengekspor TKI, karena itu berarti perekonomian daerahnya tidak berkembang sehingga warganya memilih ke luar negeri," ujarnya.
BNP2TKI juga telah membuat program-program untuk melatih para mantan TKI menjadi wirausahawan.
Kami juga telah menjalin kerja sama dengan IPB untuk pemberdayaan mantan TKI ini dalam investasi di bidang pertanian.
Namun masalah penggunaan uang hasil kerja merupakan hak individu masing-masing TKI. BNP2TKI hanya memberi pengarahan dan pertimbangan kepada mereka dalam memanfaatkan uangnya.
Jumhur juga memuji para peserta pesantren kilat kewirausahaan ini yang memiliki semangat untuk berwirausaha.
"Kita gelar karpet merah untuk calon-calon wirausahawan ini," katanya.
Pesantren Kilat Kewirausahaan yang berlangsung dua hari ini digelar oleh Serikat Pekerja LKBN Antara, Yayasan Attawasuth Bogor dan sejumlah mitra.
Kegiatan ini juga didukung oleh IM2-Indosat, Taman Safari Indonesia (TSI), PT Biofarma, PT APRIL Management Indonesia/RAPP, PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), SEAMEO BIOTROP, Chevron Geothermal Salak, PT Kimia Farma, PT Antam, BNP2TKI, PT Pupuk Kaltim dan PT Jamsostek.
Para peserta umumnya dari kalangan pelajar dan mahasiswa di Bogor dan sekitarnya. Mereka juga mendapat pengarahan dari para pakar di SEAMEO Biotrop dengan mengunjungi tempat-tempat pelatihan di kampus SEAMEO Biotrop di Tajur, Bogor.
Selain Jumhur Hidayat, pada hari kedua pesantren kewirausahaan ini juga menghadirkan Dr Aji Hermawan MM, Direktur Recognition and Mentoring Program - Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Di Indonesia masih banyak peluang-peluang investasi untuk diisi oleh warga kita sendiri, bukan oleh orang asing," kata Jumhur saat berbicara pada acara Pesantren Kilat Nasional Kewirausahaan di Kampus SEAMEO Biotrop, Tajur, Bogor, Minggu.
Peluang investasi ini, katanya, jangan hanya diisi oleh orang luar negeri, sehingga di negeri sendiri pekerja Indonesia justru bekerja di bawah orang asing.
"Kalau bisa, kita sendiri yang memanfaatkan peluang investasi ini," katanya.
Menurut Jumhur, uang yang berhasil dikumpulkan oleh para TKI selama bekerja di luar negeri, seharusnya saat mereka kembali ke Indonesia jangan hanya dipakai untuk keperluan konsumtif. Namun harus diarahkan untuk pengembangan usaha sehingga juga bermanfaat bagi masyarakat di daerahnya.
"Jadi suatu daerah jangan terlalu bangga jika terus menjadi pengekspor TKI, karena itu berarti perekonomian daerahnya tidak berkembang sehingga warganya memilih ke luar negeri," ujarnya.
BNP2TKI juga telah membuat program-program untuk melatih para mantan TKI menjadi wirausahawan.
Kami juga telah menjalin kerja sama dengan IPB untuk pemberdayaan mantan TKI ini dalam investasi di bidang pertanian.
Namun masalah penggunaan uang hasil kerja merupakan hak individu masing-masing TKI. BNP2TKI hanya memberi pengarahan dan pertimbangan kepada mereka dalam memanfaatkan uangnya.
Jumhur juga memuji para peserta pesantren kilat kewirausahaan ini yang memiliki semangat untuk berwirausaha.
"Kita gelar karpet merah untuk calon-calon wirausahawan ini," katanya.
Pesantren Kilat Kewirausahaan yang berlangsung dua hari ini digelar oleh Serikat Pekerja LKBN Antara, Yayasan Attawasuth Bogor dan sejumlah mitra.
Kegiatan ini juga didukung oleh IM2-Indosat, Taman Safari Indonesia (TSI), PT Biofarma, PT APRIL Management Indonesia/RAPP, PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), SEAMEO BIOTROP, Chevron Geothermal Salak, PT Kimia Farma, PT Antam, BNP2TKI, PT Pupuk Kaltim dan PT Jamsostek.
Para peserta umumnya dari kalangan pelajar dan mahasiswa di Bogor dan sekitarnya. Mereka juga mendapat pengarahan dari para pakar di SEAMEO Biotrop dengan mengunjungi tempat-tempat pelatihan di kampus SEAMEO Biotrop di Tajur, Bogor.
Selain Jumhur Hidayat, pada hari kedua pesantren kewirausahaan ini juga menghadirkan Dr Aji Hermawan MM, Direktur Recognition and Mentoring Program - Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013