Palang Merah Indonesia (PMI) saat ini tengah fokus dalam upaya pemulihan dan rekontruksi korban bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya untuk penerima manfaat,

"Untuk melanjutkan operasi tahap pemulihan bencana gempa NTB, PMI melakukan rapat koordinasi untuk menentukan kelanjutan proses rehabilitasi dan rekonstruksi kepada penerima manfaat," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat Letjend (Purn) Sumarsono melalui sambungan telepon, Jumat.

Rapat koordinasi ini diikuti perwakilan PMI Pusat, PMI Provinsi NTB, IFRC, dan perwakilan PMI kota dan kabupaten di NTB.

Menurutnya, PMI?merupakan lembaga yang membantu pemerintah dalam penanganan bencana sehingga pihaknya fokus untuk peningkatan kapasitas pelayanan sosial seperti memberikan pelayanan air bersih, meningkatkan pelayanan donor darah, promosi kesehatan, serta membantu pemerintah dalam melakukan pembangunan kembali beberapa sekolah, madrasah, masjid serta fasilitas kesehatan seperti puskesmas.

Lebih lanjut, ia manilai, pentingnya koordinasi antara PMI Pusat, provinsi dan kota dan kabupaten untuk mempermudah dalam tahap pengerjaan di masa pemulihan gempa ini. "Koordinasi yang kuat tentu akan memudahkan kerja di lapangan dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Dalam proses pemulihan ini, PMI melalui bantuan masyarakat dan IFRC akan terus membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat di Lombok dan Sumbawa hingga 2020 mendatang.

"Dengan adanya rapat koordinasi ini, tentunya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana akan lebih mudah dan tepat sasaran serta mempercepat proses pemulihannya. PMI pun banyak memiliki program layanan yang nantinya dilakukan untuk warga yang terdampak," tambahnya.

Dari hasil rapat koordinasi ini PMI menentukan dua paket program layanan yakni paket inti seperti pembangunan, sekolah, masjid dan puskemas permanen. Kemudian instaloasi air bersih, perbaikan sarananya dan pipanisasi, penyaluran air bersih, pemberdayaan masyarakat, program dukungan psikososial, layanan sanitas dan daur ulang.

Sementara untuk program paket ketangguhan berbasis masyarakat seperti pendampingan posyandu, puskesmas, promosi kesehatan, promosi sanitasi, pelatihan daur ulang, promosi penanggulangan penyakit khususnya DBD dan malaria, pengurangan risiko bencana, kesiapsiagaan tanggap darurat bencana dengan memberdayakan?Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dan lainnnya.

Editor  berita: B. Santoso

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019