Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Palang merah indonesia (PMI) melakukan pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) kepada pengungsi di Bosa, Kota Palu, Sulawesi Tengah melalui sosialisasi promosi kesehatan.
"Sudah banyak warga yang berobat di klinik PMI positif gejala DBD, hal tersebut yang mendorong kami untuk melakukan promosi kesehatan terkait penyakit yang bisa menyebabkan kematian ini," kata Relawan Promosi Kesehatan PMI Maria saat dihubungi dari Sukabumi, Senin.
Menurutnya, pengungsi korban tsunami dan gempa bumi tersebut rawan terserang berbagai penyakit apalagi saat ini tengah musim hujan sehingga banyak genangan air di sekitar pengungsian yang dijadikan sarang untuk berkembangbiak nyamuk Aedes agypti.
Maka dari itu, pihaknyagencar melakukan promosi kesehatan ini sebagai langkah pencegahan agar tidak ada lagi pengungsi yang tertular DBD akibat gigitan nyamuk tersebut.
Selain itu, langkah ini juga untuk mempercepat penanggulangan jika ada warga yang sudah masuk gejala DBD.
Sebab jika penderita DBD tidak segera ditangani maka bisa menyebabkan kematian, sehingga langkah cepat perlu dilakukan untuk penanggulangannya tetapi yang paling penting adalah pencegahan sejak dini.
Promosi kesehatan yang diberikan kepada warga tersebut seperti melakukan 3 M (menguras, menutup dan mengubur barang tidak digunakan). Serta menyebar brosur kepada para pengungsi terkait pencegahan dan penanggulangan DBD.
Dengan adanya promisi kesehatan ini masyarakat minimalnya bisa melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan tempatnya masing-masing, serta jika ada yang diduga terjangkit DBD bisa tahu cara penanganannya.
Namun, ia menyayangkan sosalisasi promosi kesehatan terkait pencegahan dan penanggulangan DBD hanya dihadiri sedikit orang saja atau sekitar 13 orang yang dikarenakan warga di pengungsian menyaksikan pertandingan sepakbola.
"Sosialisasi seperti ini terus gencar kami lakukan sebagai bentuk salah satu pelayanan kepada pengungsi korban bencana di Palu yang terjadi beberapa waktu lalu," tambahnya.
Sementara salah seorang pengungsi yang ikut dalam acara promosi kesehatan PMI Intan mengatakan kegiatan tersebut tentunya bermanfaat karena mereka jadi lebih tahu tentang upaya pencegahan dan penanganan DBD.
Editor berita: H. Agusta
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Sudah banyak warga yang berobat di klinik PMI positif gejala DBD, hal tersebut yang mendorong kami untuk melakukan promosi kesehatan terkait penyakit yang bisa menyebabkan kematian ini," kata Relawan Promosi Kesehatan PMI Maria saat dihubungi dari Sukabumi, Senin.
Menurutnya, pengungsi korban tsunami dan gempa bumi tersebut rawan terserang berbagai penyakit apalagi saat ini tengah musim hujan sehingga banyak genangan air di sekitar pengungsian yang dijadikan sarang untuk berkembangbiak nyamuk Aedes agypti.
Maka dari itu, pihaknyagencar melakukan promosi kesehatan ini sebagai langkah pencegahan agar tidak ada lagi pengungsi yang tertular DBD akibat gigitan nyamuk tersebut.
Selain itu, langkah ini juga untuk mempercepat penanggulangan jika ada warga yang sudah masuk gejala DBD.
Sebab jika penderita DBD tidak segera ditangani maka bisa menyebabkan kematian, sehingga langkah cepat perlu dilakukan untuk penanggulangannya tetapi yang paling penting adalah pencegahan sejak dini.
Promosi kesehatan yang diberikan kepada warga tersebut seperti melakukan 3 M (menguras, menutup dan mengubur barang tidak digunakan). Serta menyebar brosur kepada para pengungsi terkait pencegahan dan penanggulangan DBD.
Dengan adanya promisi kesehatan ini masyarakat minimalnya bisa melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan tempatnya masing-masing, serta jika ada yang diduga terjangkit DBD bisa tahu cara penanganannya.
Namun, ia menyayangkan sosalisasi promosi kesehatan terkait pencegahan dan penanggulangan DBD hanya dihadiri sedikit orang saja atau sekitar 13 orang yang dikarenakan warga di pengungsian menyaksikan pertandingan sepakbola.
"Sosialisasi seperti ini terus gencar kami lakukan sebagai bentuk salah satu pelayanan kepada pengungsi korban bencana di Palu yang terjadi beberapa waktu lalu," tambahnya.
Sementara salah seorang pengungsi yang ikut dalam acara promosi kesehatan PMI Intan mengatakan kegiatan tersebut tentunya bermanfaat karena mereka jadi lebih tahu tentang upaya pencegahan dan penanganan DBD.
Editor berita: H. Agusta
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019