Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kota Bogor, Jawa Barat kembali memperkenalkan dua tumbuhan langka yaitu Rafflesia Fatma dan Begonia baru di Kebun Raya Bogor.
Menurut Plt Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Dr R. Hendrik di Bogor, Senin, ada 30 jenis Rafflesia di dunia, dan 13 jenis di antaranya berada di Indonesia.
Namun untuk Rafflesia yang tumbuh di Indonesia, pusat habitatnya berada di Sumatera dan masing-masing dengan titik yang sangat sempit dan dengan jumlah tumbuhan yang sedikit, ujarnya.
"Perlindungan tanaman langka ini diatur pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.106/MENLHK/KUM.1/12/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa langka yang dilindungi," katanya.
Sementara itu, peneliti Rafflesia LIPI, Sofi Mursidawati mengatakan, jenis Rafflesia Fatma hanya mampu hidup selama dua hingga tiga hari saja dan membuatnya menjadi semakin unik.
Karena Rafflesia ini cukup langka, pihaknya telah berupaya mengembangkannya di Kebun Raya Bogor dimana penelitiannya sudah dilakukan sejak enam tahun tahun lalu.
Rafflesia harus dicangkok pada inang tanaman besar lainnya. Karena itu sulit sekali menemukan atau melakukan penelitian intensif, katanya.
"Itu diketahui dari bijinya yang selembut pasir, jadi sulit membedakan. Suhu, maupun kesehatan inang tumbuhan lain cukup penting untuk menentukan hasil akhir," kata Sofi.
Tetapi lain halnya dengan Begonia, karena Kebun Raya Bogor telah berhasil mengkoleksi 134 jenis tanaman tersebut, yang terdiri dari 37 jenis Begonia eksotik dan 97 berasal dari alam.
Untuk Begonia alam diperoleh dari hasil eksploitasi hutan sebanyak 34 jenis, di antaranya belum teridentifikasi dan berpotensi menjadi begonia jenis baru.
Editor berita: Dewanti L.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Menurut Plt Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Dr R. Hendrik di Bogor, Senin, ada 30 jenis Rafflesia di dunia, dan 13 jenis di antaranya berada di Indonesia.
Namun untuk Rafflesia yang tumbuh di Indonesia, pusat habitatnya berada di Sumatera dan masing-masing dengan titik yang sangat sempit dan dengan jumlah tumbuhan yang sedikit, ujarnya.
"Perlindungan tanaman langka ini diatur pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.106/MENLHK/KUM.1/12/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa langka yang dilindungi," katanya.
Sementara itu, peneliti Rafflesia LIPI, Sofi Mursidawati mengatakan, jenis Rafflesia Fatma hanya mampu hidup selama dua hingga tiga hari saja dan membuatnya menjadi semakin unik.
Karena Rafflesia ini cukup langka, pihaknya telah berupaya mengembangkannya di Kebun Raya Bogor dimana penelitiannya sudah dilakukan sejak enam tahun tahun lalu.
Rafflesia harus dicangkok pada inang tanaman besar lainnya. Karena itu sulit sekali menemukan atau melakukan penelitian intensif, katanya.
"Itu diketahui dari bijinya yang selembut pasir, jadi sulit membedakan. Suhu, maupun kesehatan inang tumbuhan lain cukup penting untuk menentukan hasil akhir," kata Sofi.
Tetapi lain halnya dengan Begonia, karena Kebun Raya Bogor telah berhasil mengkoleksi 134 jenis tanaman tersebut, yang terdiri dari 37 jenis Begonia eksotik dan 97 berasal dari alam.
Untuk Begonia alam diperoleh dari hasil eksploitasi hutan sebanyak 34 jenis, di antaranya belum teridentifikasi dan berpotensi menjadi begonia jenis baru.
Editor berita: Dewanti L.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019