Sukabumi (Antara) - Evakuasi serpihan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunungsalak 2012 kini dihentikan walaupun bongkahan berukuran besar bangkai pesawat itu belum berhasil dievakuasi.

"Kami belum mengetahui kapan akan dilanjutkan kembali evakuasi bangkai Sukhoi tersebut," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun dan Salak (TNGHS) Agus Priambudi kepada Antara dsi Sukabumi, Kamis.

Menurut Agus, untuk evakuasi bangkai pesawat tersebut pihak perusahaan asal Rusia mungkin masih menganilisis dan mencari solusi untuk mengangkut bongkahan ukuran besar.

Menurut informasi, katanya, pihak Rusia kesulitan dalam melakukan evakuasi karena bongkahan pesawat tersebut berada di dasar jurang yang cukup dalam sehingga untuk mengevakuasinya harus menggunakan alat yang canggih.

Namun untuk sebagian serpihan pesawat yang berhasil dievakuasi sudah dibawa pulang ke Rusia.

"Kami masih menunggu keputusan dari pusat apakah akan ada lagi evakuasi atau tidak, karena di sini kami hanya ditugaskan untuk memantau dan mengawasi kegiatan evakuasi," tambahnya.

Agus mengemukakan bahwa pascaevakuasi tersebut pihaknya memfokuskan diri pada konservasi alam di lokasi evakuasi karena ada beberapa lahan yang rusak tetapi tidak begitu parah.

TNGHS ini merupakan milik rakyat dan kelestariannya harus dijaga jangan sampai dengan adanya evakuasi ini habitat flora dan fauna terganggu oleh kegiatan tersebut, ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan terus mengawasi lokasi itu jangan sampai ada oknum yang masuk ke lokasi jatuhnya pesawat untuk melakukan kegiatan ilegal.

"Saat ini kami fokus terhadap konservasi dan mengingat sudah masuk musim kemarau kami pun melakukan antisipasi kebakaran hutan," katanya.

Pewarta: Oleh Aditya A Rohman

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013