Bogor (Antarabogor) - Warga Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, menciptakan mesin sosot karet ban yang digunakan mengambil benang dan kawat dari ban.

"Berawal dari kendala masyarakat di sekitar kampung saya yang masih menyosot ban karet dengan alat manual, sehingga produktivitas menjadi sedikit," kata warga Sukadamai, Ujang Rusmana, di Bogor, Jumat.

Ujang menyebutkan hampir sebagian warga di kampungnya Kelurahan Sukadamai memiliki mata pencaharian sosot ban bekas yang sudah turun temurun dilakukan.

Warga menyosot ban bekas dengan mengambil benang dan kawat yang ada di dalam ban untuk dijual kembali.

Selama ini, warga menyosot ban bekas dengan cara manual yakni menggunakat alar pengail atau jara.

Sementara itu bahan baku ban bekas yang akan disosot cukup banyak, tetapi hasil yang diperoleh tidak maksimal.

Aakhirnya, Ujang terinspirasi untuk membuat alat agar memudahkan warga dalam bekerja.

"Alat yang saya buat untuk menyosot karet ban yang mengandung benang dan kawat dapat dimanfaatkan setelah diproses melalui mesin sosot," ujarnya.

Dengan menggunakan alat sosot yang diciptakanya akan mempermudah warga untuk memisahkan benang dan kawat yang ada di dalam ban bekas.

Benang dan kawat ban bekas tersebut dijual ke bandar limbah yang menampung barang-barang bekas.

Menurut dia, sebelum menggunakan mesin sosot itu, pendapatan per 10 kg hanya Rp15.000, namun setelah menggunakan alat tersebut warga dapat meningkatkan penghasilannya.

"Dengan alat ini, kami dapat menghasilkan Rp50.000 hingga Rp70.000," katanya.

Ia menjelaskan alat sosot ban bekas yang ia ciptakan dapat ia jual dengan harga Rp3 juta untuk sosot karet campur benang dan Rp6 juta untuk mesin sosot karet campuran kawat.

Keberhasilan Ujang dalam menciptakan sosot telah membawanya meraih juara pertama Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (ITTG) 2013 Tingkat Kota Bogor.

Ujang berhasil menyisihkan lima peserta ITTG dari lima kencamatan se Kota Bogor.

Ujang berharap dapat mengembangkan usahanya dalam membuat mesin sosot lebih banyak lagi.

Ia mengharapkan bantuan dan pendamping dari Pemerintah Kota Bogor untuk mengembangkan mesin sosot buatannya.

"Ke depan, kami bercita-cita membentuk kelompok untuk membuka bengkel kecil. Kalau selama ini di Bogor terkenal dengan ban Goodyear, maka di Sukadamai akan terkenal dengan mesin sosot ban bekas karya putra Bogor," katanya.

Untuk juara kedua lomba ITTG 2013 adalah Nuraeni dari Semplak, Kecamatan Kota Bogor Barat, yang merancang alat mesin pemotong keripik elektrik.

Sementara itu juara ketiga diraih oleh Pimpinan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Kota Bogor Barat.

Pewarta: Oleh Laily Rahmawati

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013