Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Personel gabungan dari Kodim 0607 Sukabumi, Batalyon Infateri (Yonif) 310/Kidang Kencana dan Polres Sukabumi Kota melakukan simulasi pengamanan gangguan Pemilihan Umum 2019 di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

"Pada kegiatan simulasi ini kami menurunkan 380 personel gabungan dengan membawa senjata lengkap dan armada lainnya mulai dari kendaraan water canon dan kawat berduri," kata Dandim 0607 Sukabumi Letkol (Inf) Mujahidin di Sukabumi, Kamis.

Pada simulasi tersebut dikisahkan sejumlah warga di Kota Sukabumi berulah, karena kecewa dengan hasil pemilu yang dinilainya ada kecurangan dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Petugas yang melakukan penjagaan di gudang logistik tersebut mencoba meredam dan bernegosiasi dengan massa agar tida masuk ke seketariat KPU, namun negoisasi tersebut ditolak dan warga pun mencoba menerobos masuk.

Antisipasi terjadinya gesekan, pihak keamanan mencoba menurunkan Polisi Wanita untuk kembali bernegosiasi, namun amarah pengunjuk rasa bukannya meredam tetapi semakin anarkis. Melihat gelagat tersebut Tim Pengendali Hura Hara dan Sabhara Polri pun diterjunkan untuk mengendalikan massa.

Bentrokan pun tidak terhindarkan, bahkan warga melampiaskan kekesalannya dengan menyerang anggota TNI dan Polri yang tengah melakukan pengamanan dengan menggunakan benda keras.

Antisipasi terjadinya semakin meluasnya bentrokan akhirnya tindakan tegas pun dilakukan untuk membubarkan massa yang semakin beringas dan menangkap para provokator pada aksi tersebut. Massa yang semakin terdesak akhirnya mundur dan membubarkan diri, akibat insiden tersebut timbul korban dari kedua belah pihak.

Menurutnya, chaos antara warga dan petugas keamanan gabungan ini merupakan simulasi pengamanan jika terjadi hal yang terburuk pada pelaksanaan pemilu. Melalui simulasi ini merupakan bentuk kerjasama dan sinergitas TNI Polri dalam mengalakukan pengamanan.

"Simulasi ini merupakan latihan bersama untuk menentukan langkah-langkah jika terjadi gangguan keamanan baik menjelang maupun pascapemilu," tambah Mujahidin.

Sementaran, Ketua KPU Kota Sukabumi Sri Utami mengatakan meskipun dalam pelaksanaan berbagai pemilu yang dilakukan di daerah tidak pernah terjadi aksi anarkis, tetapi pihaknya tetap melakukan antisipasi sejak dini yang berkoordinasi dengan TNI dan Polri.

"Pelaksanaan pemilu bisa saja terjad gesekan atau kekecewaan, maka dari itu kami berupaya meminimalisasikan agar nantinya berjalan lancar tanpa ada gangguan yang berarti," katanya.

Editor berita: Feru Lantara  

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019