Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Tanah longsor dan banjir yang disebabkan tingginya curah hujan melanda wilayah utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Cibadak pada Senin.

"Akibat bencana yang terjadi di Desa Neglasari tersebut sebanyak 52 kepala keluarga terdampak, baik karena rumahnya tergerus longsor maupun banjir," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Senin.

Dia menjelaska bencana alam tersebut karena meluapnya air Sungai Cicareuh hingga menggenangi rumah warga.

Ketinggian luapan air hingga 1,5 meter. Banjir juga memicu longsor tebing yang berada di sekitar permukiman warga setempat.

Sebanyak tujuh rumah rusak berat dan 10 unit rusak ringan, sedangkan sisanya terancam longsor dan banjir susulan.

Banjir tidak hanya merendam dan merusak permukiman, akan tetapi lahan pertanian seluas 65 hektare sudah ditanami warga setempat rusak.

Namun, pada bencana tersebut tidak ada korban jiwa. Hanya beberapa warga mengalami luka ringan.

Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan dampak dari bencana alam itu.

"Relawan dan petugas BPBD saat ini masih melakukan `assesment` dan bantuan pun sudah mulai dikirimkan untuk korban bencana serta membantu warga membersihkan puing rumah yang rusak akibat terdampak bencana itu," kata dia.

Eka mengatakan dari hasil pendataan sementara, untuk jumlah kerugian akibat tanah longsor dan banjir di Kecamatan Cibadak mencapai Rp363 juta.

Pihaknya pun akan melakukan evaluasi pascabencana itu.

Akan tetapi, kata dia, hal yang terpenting saat ini adalah menangangi seluruh korban bencana dan antisipasi terjadi bencana susulan.

"Apalagi curah hujan cukup tinggi," ucap dia.

Editor berita: M.H. Atmoko

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019