Empat kali (sungai) yang melintasi Kota Bekasi, Jawa Barat, wujudnya selalu sama, mulai dari air bewarna kuning kecoklatan bahkan terkadang kehitaman, tumpukan sampah serta bau amis yang menyeruak dari permukaan air.Kondisi itu juga terjadi saat musim kemarau sekalipun, dan air tetap keruh bahkan di beberapa bagian kali yang dangkal ditumbuhi rumput. Sungguh ironis."Kita sulit mengharapkan dari kali ini bisa dimanfaatkan untuk sarana transportasi, menyalurkan hobi memancing apalagi rekreasi, karena sungguh tidak layak dan sekadar untuk memandang saja pun enggan," kata Yongki, warga Blok D Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jati Asih, yang depan rumahnya dilewati Kali Bekasi, Minggu.

Kali di Kota Bekasi yang lain seperti Kali Rawa Tembaga, Kali Cakung dan Kali Bancong seakan berlomba memperlihatkan wajah buramnya dengan kekeruhan air yang selalu mengalir menuju muara.Plh Sekretaris Kota Bekasi, yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dudy Setyabudhi, Sabtu, mengatakan, ada 16 parameter yang diuji untuk mengetahui tingkat pencemaran di kali Kota Bekasi dan di keempat sungai itu sebagian besar kandungannya melebihi ambang batas.Parameter yang diuji di antaranya kadar total suspension solid (TSS), biology oxygen demand (BOD), dissolved oxygen (DO), COD, Oksigen, lemak, Hg dan Fe.

Ia mengatakan aparat pemerintah Kota Bekasi masih menyelidiki sumber pencemaran dengan menelusuri dari hilir ke hulunya."Tingkat pencemaran untuk masing-masing parameter bervariasi dan dari hasil uji laboratorium ternyata pencemaran air bisa membahayakan biota air," ujarnya.Aparat BPLH Kota Bekasi telah memberikan peringatan keras kepada dua perusahaan yaitu PT B dan PT D yang beroperasi di Bekasi Utara akibat membuang limbah secara serampangan.Keduanya minta waktu untuk memperbaiki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dimilikinya. Satu perusahaan hampir selesai perbaikan IPAL-nya, dan satu lagi baru akan selesai akhir Desember mendatang.

Ia mengatakan, pihaknya akan menggunakan undang-undang (UU) tentang lingkungan hidup yang baru disahkan sebagai pengganti UU Nomor 32 Tahun 2009, sehingga sanksi berat seperti penutupan operasi pabrik bisa dilakukan apabila mereka masih membandel."Seharusnya dalam dokumen Amdal, limbah yang dibuang ke media lingkungan tidak boleh melebihi ambang batas. Kedua perusahaan itu IPAL-nya tidak berfungsi optimal, sehingga terjadi pencemaran di Kali Bekasi Utara," katanya.Akibat membuang limbah sembarangan, air di kali menjadi bewarna kehitaman, dan menimbulkan bau tidak sedap. Dudy meminta pengusaha untuk memperhatikan limbah yang dibuang ke media lingkungan, dan memastikan tidak ada lagi kandungan bahan berbahaya.

Selain imbauan kepada pihak perusahaan, masyarakat pengguna air kali untuk keperluan sehari-hari (MCK) serta yang berumah di dekat sungai agar tidak membuang sampah ke dalam sungai yang ikut memperparah pencemaran serta menyebabkan penyakit kulit, gatal-gatal dan diare.Kali Bekasi yang mengalami penyempitan beberapa kilometer selesai diperbaiki dengan kegiatan perluasan pemasangan tebing dan turap dengan menggusur ratusan KK warga di seputar kiri dan kanan kali.

Kondisi nelangsa Kali Bekasi itu menurut pemerhati lingkungan, Febri Haikal tidak terlepas dari berbagai aspek seperti makin minimnya hutan dan pohon di hulu sungai, industri yang membuang limbah seenaknya, sikap apatis serta dari faktor alam itu sendiri.Kawasan yang dulunya menjadi sumber resapan air kini telah beralih fungsi menjadi permukiman, inudstri, dan infrastruktur, sementara reboisasi kurang terlaksana.Dalam pandangannya, air di Kali Bekasi bisa bersahabat bila ada upaya nyata dari seluruh pihak terkait seperti menanam kembali pohon dalam jumlah besar di hulu hingga hilir kali, memperbanyak ruang terbuka hijau serta meningkatkan kualitas air buangan baik industri maupun rumah tangga.

"Wajah bumi kita ini sudah penuh luka akibat tangan-tangan manusia. Berbagai bencana akan datang sejalan dengan kerusakan pada bumi belum lagi persoalan pemanasan global dan perubahan iklim. Dengan momentum Hari Bumi, kita harusnya perbaiki komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup termasuk air kali," ujarnya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011